10

19 11 0
                                    


   Setelah acara dansa selesai, ternyata ada Iwan Fals yang bakal ngehibur bapak2 di pesta ultahnya Mudrika, tapi karna kebetulan teman2nya fans berat Iwan Fals jadi, mereka masih stay deh!! Ikut nyanyi juga bareng bapak2.

   Tiba2 saja Mudrika menarik tangan Sherin menuju taman belakang rumahnya, sepi, tidak ada orang selain mereka, Mudrika duduk di salah satu bangku taman, menutup wajah dengan ke2 tangannya, bahunya bergetar, Mudrika menangis terisak. Sherin bingung harus apa, dia masih berdiri dan menatap tubuh Mudrika yang sudah menangis sesegukan, akhirnya dia berinisiatif untuk duduk di samping sahabatnya itu memeluk tubuh Mudrika erat, sulit dipercaya Mudrika menolak secara kasar pelukan hangat dari Sherin.

  "Mudrika!!" Ujar Sherin hampir terdengar lirih.

  Setelah sedikit tenang Mudrika mengangkat kepalanya dan mulai menghapus kasar air yang membasahi pipi cantiknya.

   "Kenapa??" Tanya Sherin lagi.

   "Gue suka Mahardhika rin!!! Dari dulu!! Waktu kita masih suka main becek!! Waktu kita masih suka mandi bareng!! Waktu kita masih belum ngerti apa2! Tapi gue udah ngerasain rasa takut kehilangan itu ke Mahardhika!!!" Jelas Mudrika blak2an dia terlihat benar2 terluka.

   Fix, takdir Sherin benar2 gak banget!! Dia baru aja berfikir untuk ngebuka hati ke Mahardhika supaya bisa ngelupain Yordie!! Tapi dia harus nerima kenyataan bahwa Mudrika menyukai Mahardhika jauh dari sebelum dia ikut campur dalam persahabatan mereka, gak mungkin dia menghancurkan semuanya, dia hanya orang baru, lalu seenaknya saja mengambil Mahardhika dari Mudrika, memangnya dia siapa?.

   Mudrika jauh lebih pantas untuk mendapatkan Mahardhika.

   "Aa- maaf mud! Gue bakal jauhin Mahardhika!! Ka- kalau perlu gue diamin deh!!" Ujar Sherin sedikit panik, karna dia tau, mencintai dalam diam selama 11 tahun tidaklah mudah, sangat jahat sekali bahwa dengan mudahnya dia mengambil Mahardhika dari Mudrika.

  "Makasih udah ngerti rin!!! Maaf kalau gue bikin lo heran atau apalah!! Tapi untuk ngeliat Mahardhika jadi milik orang lain, gue bener2 gak siap!" Ujar Mudrika yang terlihat sudah mulai tenang, Mudrika berani mengungkapkan ini kepada Sherin karna Sherin sahabatnya dan satu lagi, Sherin adalah orang yang menari mesra dengan Mahardhika saat pestanya tadi.

  "Gue ngerti mud!! Maafin gue, seharusnya gue gak dansa bareng Mahardhika tadi, gue bener2 gak tau!!" Sherin bergerak memeluk Mudrika, mengusap pelan punggung perempuan itu.

    "Ini bukan salah lo, gue aja yang gak pernah berani ke Mahardhika, gue takut dia malah pergi rin!!" Ujar Mudrika lirih.

  "Ahh hari ulang tahun masak nangis2an!!! Gak keren banget deh mudd!!" Seru Sherin melepas pelukan mereka lalu menarik hidung panjang milik Mudrika.

  "Aduuhh!! Sakit rinn!!" Mudrika mengelus hidungnya yang merah.

  "Balik ke pesta gih!" Suruh Sherin kepada Mudrika.

  "Lo??" Mudrika menanyakan kemana arah tujuan hidup Sherin.

  "Kaki gue perih nih!! Gara2 pake high heels!! Disini dulu kali ya? Sambil ngadem!" Ujar Sherin sambil menselonjorkan kakinya.

  "Ngadem sih ngadem!! Tapi ngapain lo sendiri di sini!!" Tanya Mudrika.

   "Tenang!!! Ada oppa!!" Ujar Sherin menunjukkan HPnya, Mudrika langsung saja teringat kalau Sherin punya ribuan bias atau oppa dari KPOP.

  "Ya udah, hati2!! Biasanya di sini banyak nih!" Ujar Mudrika memasang tampang seram lalu seenaknya saja berjalan meninggalkan Sherin, busett sadisss.

   Setelah berkutat lama dengan hpnya, dan sesekali tertawa seperti orang gila, akhirnya ada seseorang yang menghampiri Sherin.

   Perempuan itu menolehkan kepalanya ke belakang "hei dik!!" Sapa Sherin, melihat wajah Mahardhika dia jadi teringat akan ungkapan Mudrika tadi.

YordieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang