Saat pulang sekolah mereka memutuskan makan terlebih dahulu di cafe langganan mereka, lagian banyak juga hal yang harus mereka ceritakan."Aduuhh! Gue gak pernah ngerasain selapar ini Sebelumnya!" Ujar Sherin frustasi, sambil menghempaskan tubuhnya di kursi yang sudah di sediakan.
"Sampai sekarang gue masih gak yakin kalau lo itu umat nabi!" Ujar Yordie serius kepada Sherin.
"Waah parah tu rin! Kalau lo bukan umat nabi terus lo umat siapa? Dajjal gitu?" Mudrika memulai aksi kompornya.
"Jadi lo bilang gue umat dajjal ha?" Tambah Sherin sambil berpura2 marah.
"Udah yor! Orang laper mah suka begitu! Rada2 konslet!" Ujar Mahardhika sambil menepuk bahu Yordie.
"Pletakk!" Satu hantaman keras dari Sherin sukses terdampar di kepala Mahardhika.
"Aduh! Enak banget ya rin?" Ujar Mahardhika sambil mengusap kepalanya yang langsung di sambut gelak tawa dari yang lain.
Sebenarnya Sherin ingin membalas tapi karna makanan mereka sudah sampai jadi dia lebih memilih mensikat makanan2 tersebut, mubazir gak baik kan?.
"Mari makaaann!!!" Ujar Inne, memang kebiasaannya seperti itu! Katanya biar mirip orang korea! Dasar korban drakor.
"Rin! Ambilin saos dong!" Ujar Nadira sambil menunjuk saos yang berada di dekat Sherin.
"Ambilin yor!" Perintah Sherin seenaknya kepada Yordie, karna tentu saja demi melancarkan usahanya untuk menyomblangkan Nadira dan Yordie.
"Kenapa gue?" Tanya Yordie aneh.
"Gue lagi makan!" Ujar Sherin dengan mulut penuhnya.
"Gue juga makan!" Yordie bersikeras, sebenarnya Sherin agak kesal, tapi tiba2 saja ada tangan yang mengambil saos Pembawa musibah itu.
Mahendra menyodorkan saos itu ke Nadira "gitu aja dipermasalahin!" Tambah Mahendra lagi.
"Hen! Emang ada ya hadis yang bilang kalau puasa bicara itu sunnah!" Tanya Sherin heran karna memang Mahendra sangat irit ngomong.
"Ada!" Jawab Mahendra
"Apa?" Tanya Inne heran.
"Google!!" Ujar Mahendra lagi seadanya, Hanya 1 kata! Iritkan? Iritan mana dari nyokap kalian? Kalau gue sih iritan dia!.
"Idih!! Sok cool lo nyet!" Tambah Mahardhika sambil melempari Mahendra dengan coco chips toping dari ice creamnya.
Anehnya Mahendra malah menangkapnya dan langsung memasukkan ke dalam mulutnya.
"Tuh kan dik! Contoh Mahendra! Jangan mubazir!" Willy jadi ikut aduk.
"Kok berasa main FTV anak durhaka ya?" Tanya Mahardhika penuh dosa
"Kalau gitu gue malaikat Ridwan ya!" Yordie mencop perannya
"Lo aja! gue mah enggak!" Nadira berujar jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yordie
General FictionDengan melihat ke dalam cerita ini, kalian akan mengerti betapa sakitnya yordie, kalian akan mengenal sherin beserta ketegaran hatinya, kalian akan paham akan mahardika, dan mudrika yang sangat setia, mungkin rasa penasaran Nadira yang sangat tinggi...