Pagi2 sekali Sherin sudah terjaga oleh bunyi klasak klusuk di sekitarnya."Nin?" Tanya Sherin mengucek matanya mengembalikan kesadaran
Nindy tidak membalas, dia memakai hoodienya dan mencari sesuatu.
"Jadi kabur?" Tanya Sherin bangkit
"Masker gue!!" Gumam Nindy sambil terus mencari
"Apa kita gak menyelusup ke cctv rumah sakit dulu? Atau melakukan hal2 keren lainnya??" Tanya Sherin membantu Nindy membersihkan kasur rumah sakit.
"Ribet! Gue juga udah nyamar! Kalau ketahuan tinggal kabur!" Ucap Nindy menemukan maskernya.
"Jadi gue harus?" Tanya Sherin
Nindy menghela berat, Sherin ngotot sekali ingin membantunya yang malah membuat kepala Nindy pusing, tugas apa yang harus ia berikan ke wanita ini?
"Cariin gue taksi!" Putus Nindy sambil meraih tasnya
"Itu doang?"
"Ntar ada lagi, cepetan cari taksi! Kita gak boleh lama2!!" Tegas Nindy
Sherin mengangguk paham dan cepat2 keluar meninggalkan Nindy yang masih harus bersiap.
Walaupun Sherin hanya di tugaskan mencari taksi, tapi dia tidak bisa menahan rasa bangganya, dia merasa sudah dewasa, seorang Sherin melakukan misi!! Hahha.
Sherin melambai saat melihat Nindy sudah keluar dari rumah sakit, Nindy berjalan cepat kearahnya, Sherin langsung membuka pintu taksi, Nindy masuk tanpa babibu, dan pergi bersama taksi yang Sherin cari tadi.
"Terus gue??- Katanya ini misi kita ber 2!! Katanya kita harus cepat! Kenapa gue di tinggal?" Gerutu Sherin menatap kepergian taksi tadi.
"Rin!!" Panggil seseorang mengalihkan perhatian Sherin
Sherin memutar kepala kearah si pemilik suara. Mahendra. Mampus.
"Kenapa lo di sini?" Tanya Mahendra setelah berlari menghampiri Sherin
"Kita kepinggir dulu ya! Gue masih mau ngejar mimpi soalnya!" Sherin bergerak duduk di halte sambil mempersiapkan mental kena omel.
Mahendra mengikuti Sherin dari belakang.
"Lo gak pulang?" Tanya Mahendra berdiri di depan Sherin yang duduk.
"Lo mau cari sarapan ya? Gue juga dong!! Laper!!" Rengek Sherin menarik2 kemeja Mahendra.
"Jawab gue dulu!"
"Abis itu, traktir gue sarapan ya?"
"Sherin gue Serius!"
Sherin terdiam dan tampak sedikit berpikir
"Jadi- tadi malam itu, gue nyamperin Nindy hen!!" Sherin mulai bercerita hati2
"Untuk?"
"Awalnya cuman mau bilang makasih, dia udah nyelamatin Yordie!"
"Tunggu2 Mahardhika ikut bareng lo?"
"Hehe- gue suruh pulang duluan!! Takut lama!"
"Dan lo gak pulang? Tidur di kamar Nindy? Bunda lo tau?"
"Gue bakal cerita dengan sejujur2nya, tapi dengan satu syarat-"
"Gue gak boleh marah?" Tebak Mahendra
Sherin nyengir kuda
"Ternyata Nindy juga sayang Yordie hen! Tadi malam dia cerita semuanya ke gue!" Mulai Sherin
KAMU SEDANG MEMBACA
Yordie
General FictionDengan melihat ke dalam cerita ini, kalian akan mengerti betapa sakitnya yordie, kalian akan mengenal sherin beserta ketegaran hatinya, kalian akan paham akan mahardika, dan mudrika yang sangat setia, mungkin rasa penasaran Nadira yang sangat tinggi...