Sepulang sekolah Sherin nongkrong d cafe dekat sekolahnya, sendirian, ya iyalah emang bareng siapa lagi, namanya aja jomblo.Tadinya dia sudah menawarkan Nadira and the genk untuk ikit bersamanya, tapi ternyata mereka sedang sibuk dan ada beberapa kegiatan lain.
dia kangen suasana Padang yang adem, kalau kita salah dikit aja bakal banyak ibu2 rempong yang ngomelin, mungkin kalau soal kekeluargaan Padang wajib di ancungi jempol.
Tiba tiba ada segerombolan orang berwajah pas2an menghampiri Sherin, dari seragamnya, mereka 1 sekolah.
"Sherin kan?" Tanyanya duduk di depan Sherin, sedangkan 2 orang lagi yang terlihat seperti dayang2nya mengisi bangku di samping kiri kanan cewek itu.
"Iya!" Jawab Sherin seadanya.
"Kenalin gue Nindy" ujarnya sambil mengulurkan tangan.
Sherin menjabatnya dengan bingung, dia seperti pernah mengenal nama itu, ah Nindy adalah orang yang Yordie suka, kenapa harus wanita ini yang dia suka, banyak yang lebih cantik, selera yordie sangat buruk.
"Lo gabung sama rombongan Yordie ?" Tanya Nindy lagi.
"Gak, gue temenan mah gak milih2!" Jawab Sherin.
"Ok! Kalau gitu kita sekarang teman!" Ujar Nindy
Sambil berdiri bangkit.Menurut Sherin dia terlihat sok keren, perlu di coret dari daftar orang2 yang harus ia kenal. Salah satu temannya mengedipkan mata ke arah Sherin, jijay.
🐚
Ke esokan harinya Sherin menghampiri Yordie ke kelasnya, dia masih kurang terima orang seganteng Yordie memperjuangkan wanita gaje seperti Nindy.
"Yor!" Panggil Sherin sambil duduk di meja depan Yordie.
"Kenapa?" Tanyanya.
"Gue udah tau yang mana Nindy itu!" Ujar Sherin berapi2.
"owh, bagus deh, gue gak perlu capek2 ngenalin!"
"mata lo kena kanker ya Yor? Suka sama cewek yang begituan! Cantik enggak, sifatnya juga nauzubillah!"
"Lo kenapa sih rin, aneh, baru kali ini gue ngeliat anak baru berani ngomelin ketos!" Yordie berceracau yang sama sekali nonfaedah sambil terus menyalin pr nya .
"lo seriusan kan!" Ternyata Sherin masih nyolot.
"hmm!!" Yordie mengangguk
"Move on dong?? Menurut gue dia gak pantes di perjuangin!!" Ujar Sherin menggebu2."Liat Nindy di mana??" Tanya Yordie mulai menutup bukunya.
"Dia nyamperin gue di cafe!!!" Tambah Sherin meraih salah satu coklat yang berada di meja Yordie lalu tersenyum jayus ke arah laki2 itu.
"Dia bilang apa??" Tanya Yordie kepo.
"Ok!! Sekarang kita teman!!" Sherin mempraktekkan gaya Nindy.
Yordie diam.
"Gaje banget tau gak, sok kerennn!!" Komentar Sherin lagi.
"Ya, namanya cinta, gue bisa apa rin? Di tolak berkali2 juga, buktinya gue masih di sini, perjuangin dia! Padahal yang lain udah sering banget nyeramahin gue buat jauhin Nindy, mau bantu gue move on dari Nindy, nyariin gue cewek yang lebih dari Nindy, tapi apa? Hati gue masih menetap di dia, seolah2 kebal, seberapapun Nindy nyakitin gue, gue masih bertahan rin!" Ujar Yordie dengan nada rendah, entah kenapa semua itu seolah2 menyayat hati Sherin. 2 hari berteman tidak mungkin Sherin menyukai yordie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yordie
General FictionDengan melihat ke dalam cerita ini, kalian akan mengerti betapa sakitnya yordie, kalian akan mengenal sherin beserta ketegaran hatinya, kalian akan paham akan mahardika, dan mudrika yang sangat setia, mungkin rasa penasaran Nadira yang sangat tinggi...