5

36 14 3
                                    

      Matahari di hari Sabtu muncul dengan bangganya, kali ini Sherin tidak bangun kesiangan lagi, itu mah masa lalu, ya jelas lah karna so pasti Sherin lah manusia yang paling bersemangat menyambut hari ini! Yap hari di traktir Yordie ke Dufan!!! Gratis coy...

   "Bun!!! Daku cusss!" Sorak Sherin sambil menyalami bundanya.

   "Gak usah kayak orang hutan! Bikin malu aja!" Bunda memasang wajah jengkel, tapi ternyata wajah Sherin lebih jengkel.

   "Duit!" Tambah Sherin sambil menengadahkan tangannya.

   "Katanya di traktir?" Si bunda demo.

   "Makan enggak kali bun!! Bunda pikir temenku konglomerat?" Demo Sherin lebih bersahaja.

   "Nih! Kembaliannya kasih!" Bunda memberi Sherin selembar uang berwarna hijau.

  "Astaga!!! Hari udah terang bun!!! Bunda pikir sekarang zaman berapa? Ini mah cuman buat bayar WC umum!" Sherin berontak sambil mengangkat bambu tajamnya beserta obor di tangan kiri.

  "Selow!!! Kenapa harus punya anak jenis ini sih? Rugi besar gue!" Bunda bercerocos sambil mengambil lagi beberapa lembar uang merah dari dompetnya.

   Sherin menarik uang tersebut seketika "yaudah thanks!!! Bye bundaaa!" Sherin lari ke halaman membawa pergi motornya.

  "Eh kembaliin 299.000!!!!" Teriak bunda tak kalah dahsyatnya, karna tadi dia tanpa sengaja menarik 3 lembar uang merah! Sial! Mau Makan apa besok?

                       🐚

   Yordie mendaratkan Vespanya di halte depan sekolah, karna mereka emang janjian ketemu di sana, dari jauh dia sudah melihat Sherin melambaikan kedua tangannya dengan semangat, persis seperti rambu2 lalu lintas.

   "Kayaknya kalau soal gratisan lo emang paling depan rin!" Yordie memulai percakapan.

   "Ah biasa aja kali!! Ya, namanya aja rejeki! Gak baiklah kalau di tolak!" Ujar Sherin persis seperti ibu2 arisan.

   "Idih geli gue!" Yordie dibuat merinding.

   Beberapa saat kemudian datanglah Willy beserta Inne. Keliatan nempel terus mereka, ya kira2 seperti 2 lubang yang menempel di hidung kalian guys!

   "Wooiii!!!" Sorak Willy heboh sambil ber tos ria dengan Yordie, dan melanjutkan ke Sherin cuman gak sampe sentuhan

   "Eh rin! Udah nyampe aja! Naik roket jurusan apa?" Gurau Willy! Diantara mereka ber8 ada Willy dan Mahendra yang tidak mau menyentuh perempuan, gak mukhrim! Makanya Willy tidak menempelkan tangannya pada tangan Sherin saat bertos tadi

   "Lo lupa kalau gue punya pintu kemana2?" Sambung Sherin, yang di sambut tawa garing dari Willy.

   "Inne!" Ujar Yordie yang mulai sadar bahwa Inne hanya diam.

   "Apa? Hha? Mau ngomong apa? Lo Taulah gue gak pernah tega diamin orang!" Ujar Inne blak2an

   "Hahah ok2! Thanks ya ne! Gak bakal ngulang lagi! Janji!" Ujar Yordie serius.

   "Terserah deh! Mau di ulang lagi juga, gue gak pernah bisa marah se dahsyat Nadira!" Ujar Inne pasrah.

   "Inne yang baik hati!" Ujar Sherin bergerak memeluk Inne, Inne yang tomboy tapi tetap saja dia perempun yang berhati lembut.

   Tiba2 saja wajah Mahendra muncul di atas kepala Inne dan Sherin yang berdekatan, mereka berteriak kaget, Mahendra hanya memasang tampang polos tanpa dosa.

   "Kebiasaan banget hen gak ngomong2!" Ujar Inne kaget

  "Ke Padang yuk hen! Gue punya nenek yang cerewet abis! Siapa tau lo bisa di ajarin!" Gurau Willy.

YordieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang