Part 11

1.7K 109 14
                                    

Pagi sudah datang. Aku melamun dan menatap ke bawah di jendela kamar. Tidak ada siapa2 di rumah ku, tapi kenapa mereka berlari-larian di halaman rumah ku?

Yang aku lihat mereka sedang main petak umpet, mereka lucu, tapi aku membencinya. Mereka selalu ada dimanapun aku berada.

Seperti orang lain yang membenciku, menghinaku, dan mengejek ku. Aku tidak marah, tapi setidaknya aku punya batas kesabaran.

Aku malas melihat sosok anak kecil itu yang sedang berlarian di halaman rumahku.
Aku duduk di sofa kamar sambil membaca buku indigo.

Buku yang mana aku harus menahan emosi dan tawaan dari orang lain. Mengajarkan ku untuk lebih sabar dan kebal terhadap orang yang mengejek/menghina ku.

Aku mengambil pakaian ganti untuk mandi. Itu adalah kebiasaan ku disaat libur. Selesai mandi aku membereskan rumah. Saat aku mengecek kolong laci cermin besar ku, dia muncul. Seorang lelaki gaib.

Kenapa itu terus berhadapan dengan ku? Dia menatap ku dan melihatku ketika aku menyapu. Aku benci ini. Kemanapun aku pergi mereka selalu ada. Mungkin anak indigo seperti ku mengira mereka adalah penjaganya.

Semua nya sudah selesai, aku sudah sarapan walaupun hanya sereal dan susu putih, minum obat. Sendirian di rumah besar dengan makhluk gaib yang berkeliaran.

Aku ke atas menuju kamar ku. Dan membuka ponsel. Dia khawatir padaku, Martin. Yang aku tau dia kasar sama orang lain, tapi kenapa sama aku dia sangat peduli?-'

Me : iya, maaf aku baru buka pesan.

Martin : lo kemana aja? Udah 2 hari juga.

Me : sebelumnya aku berterima kasih padamu karena sudah mengkhawatirkan aku. tapi aku minta jauhin aku.

Martin : apa? Jauhin? Emangnya kenapa?.

Me : ya, jauhin aku.

Martin : gue gak bisa lauren.

Me : gak bisa?

Martin : iya gue gak bisa jauhin lo, dalam waktu yang sangat singkat. Emangnya ada alasan apa tiba2 lo ngomong begitu?

Me : aku tahu kamu sama kayak orang lain yang aku lihat. Kamu akan membenciku dengan kondisi  yang aku alami.

Martin : tapi gue beda.

Thya tidak tahu mau memberi respon apa. Dia terus mengelak walaupun itu kenyataannya.

Dia hanya me-read pesan dari martin.

Martin : kok di read doang sih?

Martin : lauren?

Me : kan aku udah bilang jauhin aku.

Martin : gue gak bakal jauhin lo.

Me : aku gak tau sampai kapan kamu terus dekat dengan ku dengan kondisi seperti ini. dan pada akhirnya kamu akan membenciku.

Martin : percaya deh, gue punya janji. Kalau gue ngejauhin lo tandanya gue gak bakal ngedektin lo.

Me : ya iyalah. Kalo orang ngejauh pasti gak bakal deket lagi. Gimana si_-

Martin : pasti mukanya lagi bete😂😁

Me : ya.

Martin : aku ke rumah kamu ya?.

Depp..dia bilang aku kamu. What? Ada maunya pasti.

Me : ih gak usah. Ngapain si.

Martin : aku mau jenguk kamu .

Deg..degg...jantung hati thya bedetak cepat. (yaiyalah kalo gak berdetak mati gue thor😑)😁

Me : nggak. gak usah. di rumah aku gak ada siapa2. ntar aku disangkain yang gak aneh2.

Martin : nah tuh bagus. di rumah kamu kan gak ada siapa2. jadi aku bisa kan?

Thya tidak membalas pesan martin bahkan tidak membaca pesannya. Thya langsung mematikan daya hp nya.

Mungkin martin mengirim pesan yang banyak kepada thya.

Rencanya nya esok senin thya pindah ke villa. Jadi rumah yang ini kosong. Tapi itu tetap menjadi rumah thya dan keluarganya. Thya hanya butuh refreshing.

Tiba-tiba. Ada orang yang mengetuk rumah thya. Thya sangat merasa ke ganggu oleh makhluk di sekitarnya.

Thya langsung ke  bawah tangga dan membuka pintunya. Ternyata itu adalah Martin Geovanna.

Thya memakai kaos pendek dan celana pendek. Serta rambut yang tidak dikuncir.

"Ada apa mau kesini? Aku gak nerima tamu yang gak jelas." Tanya thya kepada martin di depan pintu rumahnya.

"Gue mau jenguk lo." Ujar martin

"Nih aku ada di depan kamu. Tepatnya yang berdiri dengan sehat. Sekarang udah tau kan? Yaudah sono kamu pulang,"

"Bukan gitu, gue mau."

"Mau apaan? Jangan jawab yang aneh2 ."

"Mau masuk ke rumah lo. Kalo gak di izinin yaudah gue pulang."

"Lah ngambek? Yaudah masuk.
Tapi inget jangan macem2."

"Iya sayang," martin mengatakan itu dan thya  hanya bengong.

Nih orang gila ya? Padahal aku bukan pacarnya.

"Kamu duduk disini aja, kalau mau nonton tv nih remotnya tuh ada teh. Aku mau buat pancake."

"Jadi ngerepotin ya. Buat aku ya?????"😎

"Iya , emang ngerepotin banget_-"

Thya langsung ke dapur dan membuat pancake. Martin hanya menonton tv dan minum teh.

Hallo semuanya!

Btw sekarang ini aku jarang update, jadi yang lagi nungguin tunggu ya (kayak nunggu doi😁) wkwk apaan si lu thor😂.

Gimana di part ini? Kalau ada penulisan kata mohon di maapkeun.

Terima kasih yang sudah baca dan vote/komen di cerita saya😊

❤❤❤



Don't Approach MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang