Part 19

1.2K 76 8
                                    

Pagi sudah tiba.
Thya bangun pukul 05:40, ia segera mandi dan membereskan kasurnya.

Kakaknya memanggil thya dari bawah. "Dek, cepetan ke bawah."

"Apa, sabar aku lagi pake rok." Jawab thya dari kamarnya.

Thya langsung ke bawah tangga mnghampiri shiren.

"Ada apa kak?" Tanya thya dengan penasaran.

"Lo mau sarapan apa? Stock makanan di rumah abis dek."

"Gak usah makan deh kak. Aku mau minum susu aja." Jawab thya dengan simple.

"Oh yaudah." Shiren yang mau berangkat dan menggendong tasnya di bahunya.

Tiba-tiba bremm...bremmm.
Suara motor datang ke rumah thya.

"Lauren," suara cowok dari depan gerbang.

"Temen lu nganter lu dek?" Tanya shiren sambil melihat-lihat sesuatu di depan gerbang.

"Gak. Gak ada, lagian juga aku kan gak punya teman selain bella."

Shiren penasaran, akhirnya ia ke depan pintu gerbang melihat martin yang lagi itu pernah bertemu dengannya bersama thya saat di mall.

"Nyari adek gue ya?" Tanya shiren dengan sengak.

"I iya," jawab martin dengan gugup.

"Tunggu gue panggil thya dulu."

Shiren memanggil thya dengan suara cempreng nya. "Thya, cepetan nih ada temen lo."

Suara shiren terdengar oleh thya.
"Siapa si." Thya langsung ke luar dengan menggendong tasnya di belakang punggung nya.

Thya keluar dan "martin?"

"Lo mau berangkat ama adek gue ya? Jaga adek gue. Kalo dia kenapa2 awas lo." Sahut shiren kepada martin.

"Iya tenang aja. Bakal gue simpen baek2 kak." Jawab martin dengan tenang.

Shiren langsung berangkat dengan taksi onlinenya.

"Kamu mau ngapain kesini tin?" Tanya thya

"Mau nganter. Ayo berangkat bareng."

"-_- iyaiya." Thya langsung naik ke motor martin sebelum itu ia pakai helm yang diberikan oleh martin.

Mereka berdua berangkat, martin mengendarai motornya dengan laju yang sangat cepat.

"Martin pelan2 bawa motornya." Sahut thya yang berada di belakang nya martin, rambut panjang thya berterbangan walaupun sudah memakai helm.

Saat di perbelokan, mobil silver menabrak motor gede martin. Martin dan thya jatuh ke tanah. Thya terpental ke belakang. Dan martin  tangannya tergesek oleh gesekan tanah. Martin mengalami luka kecil. Mereka berdua di tolong oleh orang2 yang ada di sekitarnya.

Thya pingsan, hidungnya bercucuran darah. Mereka mengantar thya dan martin ke rumah sakit.

Martin berada di ruangan yang berbeda dengan thya.

09:25

"Hah demi apa? Martin kecelakaan sama thya?" Sahut bella yang berada di kantin bersama rafa.

"Iya bel. Dia lagi ama thya, mereka berangkat bareng tadi."

"Terus thya gimana? Setau gua kalau orang kayak thya mengeluarkan darah yang berasal dari dalam tubuhnya, dia akan di kejar2 oleh setan." Ujar bella kepada rafa.

"Yaudah nanti gue hubungin rafa , dia lagi ada dirumah sakit mana ." Rafa berusaha menenangkan bella.

11:10

"Hoamm. gue lagi ada dimana?" Martin terbaring di kasur rumah sakit. Dia bertanya2 di tempat tidurnya dengan kepala yang pusing.

"Thya....thya kecelakaan," martin baru menyadarinya. Martin menyesalinya ia tidak mau kalau thya pergi, wanita yang selama ini ia sayangi telah pergi.

Thya dalam keadaan kritis. Kondisinya tidak stabil.

Sosok lain di rumah sakit memanggil arwah thya untuk datang bersamanya.

Thya berada di dunia lain. Dia memakai baju sekolah yang bercucuran darah.

Sementara martin terus berteriak. Suster mendengarnya, pada akhirnya "Tenang. Tenang." Ujar suster itu.

Arghh arghhh thya. Martin terus berteriak seperti itu. Percuma saja ia berteriak seperti itu, karena thya juga belum sadarkan diri .

"Dokter..tolong saya. Pasien ini terus berteriak." Sahut suster itu dengan penuh ketakutan.

Dokter pun datang, ia menyuntik martin yaitu agar ia tenang.

Suster lain dari ruangan thya berkata. "Pasien ini belum sadarkan diri dari tadi dok. Padahal sudah saya berikan apapun agar ia sadar."

"Baiklah. Akan kita tes besok pagi. Kalau belum sadarkan diri juga. Kita taruh di ruang UGD ." Jawab dokter itu kepada suster yang menjaga thya.

"Baiklah dok."

14:50

Rafa dan bella pulang bareng. Mereka mengkhawatirkan sahabatnya masing2. Mereka berdua ke rumah thya. Di rumah thya kosong, tidak ada orang sama sekali.

"Rumah thya kosong ya bel? Padahal rumahnya besar." Unar rafa di motornya sambil menatap rumah thya.

"Udahlah. Sebenernya mah gak kosong. Kan kakaknya belom pulang sekolah_-" jawab bella kepada rafa.

Hallo semuanya!
Gimana di part ini? Beri komentar kalian ya😊

Terima kasih bagi yang udah baca cerita saya dan vote + komen😉❤

Thanks -author💙

Don't Approach MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang