Part 17

1.3K 80 3
                                    

Thya tetap duduk di taman bersama varrel.

Seketika itu suara motor yang sebelumnya pernah ia dengar datang menghampirinya, siapa lagi kalau bukan martin geovanna.

Martin melihat thya yang lagi duduk sendirian, thya melihat martin dan dalam batin thya "(kok ada martin si? Aku harus pergi)"

Tak lama thya berjalan ke arah kanan dekat taman, martin berlari mengejar thya dan memegang tangannya.

"Martin? Lepasin gak." Ujar thya dengan kesal dan mencoba melepaskan genggaman tangan yang ditarik oleh martin.

Varrel melihat begitu sinis di samping thya.

"Gak bakal gue lepasin tangan lo. Kenapa lo ngejauh dari gue lauren?" Sahut martin dengan marah kepada thya.

"Aku bakal jawab kalau kamu lepasin tangan aku,"

Martin langsung melepas tangannya yang menggengam thya.

"Lo kemana aja? Gue sayang sama lo thy." Ujar martin kepada thya yang sedang berdiri dan memeluk thya.

"(Hah? Martin meluk aku sambil bilang 'sayang' )" batin thya berkata seperti itu.

"Martin.. kamu kenapa? Kok meluk aku?" Thya merasa nyaman dipeluk oleh martin, ia menaruh kedua tangannya di punggung martin.

"Gue sayang sama lo thy. Gue gak mau kehilangan lo." Kata martin, ia mengucapkan semuanya yang terpendam dalam hatinya sejak pertama bertemu dengan thya.

"Martin," mata thya belo dan bingung karena ucapan martin.

Thya melihat varrel yang berada di belakang thya. Varrel merasa cemburu, walaupun ia makhluk halus tetapi ia juga punya hati ,ea.

Thya langsung melepaskan pelukannya bersama martin, ia tahu kalau varrel akan marah.

"Kok lo ngelepasin pelukan dari gue si? Jarang loh cewek yang mau meluk gue tapi guenya gak mau."

"Bukannya gitu, aku gak enakan aja. Kamu gak sekolah?" Tanya thya yang ingin mengalihkan pembicaraan.

"Gue bolos."

"Hah? Bolos, kok bisa?"
Tanya thya dengan terkejut.

"Iyalah. Lo aja gak masuk kann terus kenapa lo gak masuk hah?"

"A..aku gak mood, kamu tau sendiri kan apa yang aku alami dan apa akibatnya."

"Iya gue tau. Yaudah jangan sedih ya. Kita jalan ke sana beli es krim." Martin menggandeng tangan kanan thya, thya hanya mengangguk dan langsung jalan.

Varrel yang berada di samping kiri thya, juga menggandeng tangan kiri thya . Thya menengok ke arah kiri nya yang di sampingnya ada varrel. Martin hanya melihat ke depan.

Tangan kiri thya yang sedang tergandeng oleh makhluk halus, terlihat oleh martin karena tangan kirinya seperti orang menggandeng.

"Tangan kiri lo kenapa? Kok kayak orang yang lagi gandengan?" Tanya martin dengan perasaan aneh.

Thya langsung mengedipkan matanya ke arah varrel *kode agar varrel melepaskan tangannya*

"E..nggak kok nih lihat tangan aku," tangan kiri thya di gerakan olehnya agar martin percaya.

"Oh. Yaudah." Martin menggenggam kencang tangan kanan thya.

Mereka menuju ke tukang es krim dan membelinya dua es krim yaitu satu es krim rasa coklat punya martin dan es krim rasa stroberi buat thya.

Mereka duduk di dekat tukang es krim dan memakannya dengan sendok kecil yang sudah disediakan di es krimnya.

11:06

"Martin aku mau pulang." Ujar thya yang sudah selesai makan es krim.

"Iya. Bentar ya." Martin langsung naik motor dan "kalau kamu ada apa2 bilang sama aku. aku bakal dengerin kok:)" kata martin dengan senang karena mood nya telah kembali.

"Iya martin."

Mereka berdua ke rumah thya, martin mengantar thya ke rumahnya. Thya sudah sampai di rumahnya dan turun dari motor martin.

"Lo sendirian di rumah ini?" Tanya martin.

"Iya, karyawan di rumah ku lagi pada cuti. Beberapa hari lagi mereka akan kembali bekerja."

"Oh..gak papa nih gue ninggalin lo sendirian?"

"Iya gak papa, udah sono pulang. Oh iya makasih ya udah beliin aku es krim." Jawab thya

"Iya sama2. Yaudah aku mau pulang." Kata martin sambil mencium kening thya.

Thya hanya melongo dan langsung memukul keningnya.

"Martin😑."

Martin naik dan tersenyum pada thya.

Martin sudah pergi, thya masuk ke dalam rumah nya. Varrel juga tidak bersamanya sejak mereka beli es krim.

"Eh..kak thya, ayo main dengan kitaa. Main petak umpet. Kakak yang jadi dan aku yang main bersama teman ku ber 5" Sosok makhluk anak kecil cowok berambut pendek keriting.

"Yaudah aku yang jadi. Ayo cepetan kalian ngumpet. Nanti mau aku hitung 1 2 3..." thya bermain dengan sosok gaib (anak kecil itu ).

Entah kenapa thya sangat senang, ia bermain dengan sosok gaib itu. Thya menemukan di atas loteng, kamar mandi umum, dapur, di bawah meja makan dan di bawah tangga.

"Nah sekarang aku sudah temuin kalian, aku mau ganti baju dulu ya. Nanti kita sambung peemainannya oke😉" ujar thya dan menaiki atas tangga.

"Oke kak." Jawab sosok gaib itu kepada thya.

Thya memasuki kamar nya, ia mendengar keran air di kamar mandinya mengalir.

Sosok yang tak kasat mata memainkan keran kamar mandinya.

Thya membuka kamar mandinya, tetapi suara keran air yang mengalir itu terhenti dan tidak ada makhluk halus si dalamnya.

Hallo semuanya!
Terima kasih yang udah baca cerita ku dan vote/komen😊❤.
Jika ada penulisan kata yang salah harap di maklumi hehe:)

Thanks - author💙




Don't Approach MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang