Bersatu bukan sekadar mengandalkan komitmen, tapi juga kesediaan untuk menerima keadaan.
Oh, dan toleransi pada komentar orang.
Terlalu muda, terburu-buru, tidak perhitungan, misalnya.
Araliana dan Jaron terlalu cepat mengiyakan hidup sebelum belaja...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entah apa relasi dari Jaron yang tidak gentar menghadang rintangan, atau Araliana yang mengagumi birunya langit.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Aral berarti rintangan atau alangan. Aral gendala, ialah alangan yang muncul dengan tidak disangka-sangka. Sedangkan Aral melintang, ialah kata lain dari aral gendala.
Seorang Jaron Prakasa memaknai Aral sebagai the ultimate epitome of imperfectness; lambang ketidaksempurnaan.
Namanya Araliana.
Sewaktu lahir Ibu, Tante, dan Kakek berdebat memilih nama depannya. Ibu ingin menamainya Arabella, Tante ingin menamainya Febrilia, Kakek ingin menamainya Diana. Setelah seminggu perdebatan sengit dalam tiap pertemuan keluarga, Om mengusulkan agar ketiga nama itu dikolaborasikan saja menjadi satu. Akhirnya, Araliana mengisi kolom akta kelahirannya setelah Ibu dan Ayah membuat bubur merah putih untuk memakem nama itu.
Ayah memilih Agatha karena terlihat bagus, terdengar bagus, dan berarti bagus. Ya, dalam bahasa Yunani Agatha artinya bagus. Putri diletakkan di akhir sebagai penanda bahwa Araliana adalah anak perempuan di keluarganya. Nenek tidak mau kalah dan membubuhkan Ayu di tengah-tengah sebagai legalisasi bahwa tiap-tiap keturunan mereka memang selalu diberkahi kerupawanan.
Araliana ingin bersujud dan meminta maaf di kaki Nenek karena setiap menulis nama di LJK, ia hanya menulis Araliana A. Agatha Putri. Bahkan, orang-orang hanya mengenalnya sebagai Araliana Agatha. Araliana tidak merasa pantas untuk menyandang nama yang hanya cocok bagi perempuan-perempuan yang berparas cantik, karena ia (merasa) jauh dari cantik dan segala keperempuanan dari kata sifat itu.
Jaron Prakasa tidak paham dari segi, sudut, dan definisi mana Araliana itu tidak cantik?
Jaron tidak munafik, tapi Jaron tidak juga bodoh. Ia tidak akan menyangkal bahwa paras Araliana membuatnya terpikat. Toh, ia tidak butuh perempuan yang cantik sesuai standarisasi ratu kecantikan sejagat. Tapi, Araliana berbeda. Ia bukanlah ornamen, bukanlah instrumen, apalagi obyek hanya karena ia 'cantik'. Araliana telah menjadi subyek yang memilih dan dipilihnya. Jaron terpikat, tapi terdapat beribu-ribu kilas balik yang membuatnya jatuh pada Araliana dan itu bukan karena ia 'cantik'.
Araliana memang sengaja memilih Jaron Septian Lazuardi Prakasa. Seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia memaknai Lazuardi, Araliana memaknai seorang Jaron layaknya warna biru muda yang mewarnai langit. Nama tengah itu menggambarkan Jaron dengan tepat, dan merepresentasikan makna Jaron bagi Araliana.
Brian menjadi saksi dari segala aral gendala yang dilalui Takdir hingga mewujudkan skenario semesta untuk mempersatukan Araliana dan Jaron. Bertemunya kedua manusia itu adalah kesalahan Brian.
Layaknya seluruh manusia yang diciptakan Tuhan untuk mendiami Bumi, Brian kerap membuat kesalahan. Memang hanya manusia yang berbuat salah, apalagi yang seperti Brian. Akan tetapi, tidak semua manusia mengakui kesalahan mereka dan berusaha memperbaiki kesalahan itu. Mungkin, kesalahan terbaik Brian sendiri adalah membiarkan Araliana dan Jaron bertemu. Cara Brian menebus kesalahan itu sendiri ialah membiarkan keduanya bersatu.