#5

8.6K 486 2
                                    

Bel masuk pun berbunyi.
Semua siswa siswi SMA GHS masuk ke dalam kelas masing masing.

"males banget gue pelajaran sejarah, gurunya ngantukin" ucap rara yang kepalanya sudah ditaruh di meja.

"Bener banget Ra gue aja males banget" jawab Ana.

Tiba tiba Awan salah satu teman kelasnya masuk ke kelas sambil ngopi ngosan.

"Napa sih lo wan?" tanya Bian.

"Bu sejarah udah lagi jalan ke sini woy !!!" jawab Awan yang membuat semua isi kelas menuju bangku masing masing dan duduk tegap.

Bu sejarah pun masuk ke dalam kelas. Dari cara jalannya aja udah kaya siput, lama begete.

"Semuanya siaaap grak. Memberi salam.... " perintah Bagus sang ketua kelas.

" Selamat Siang buuuuuu........ " ucap mereka serempak.

" Siang.. Ada yang tidak masuk hari ini?" tanya bu sejarah pada murid murid kelas XI IPS 2.

"Masuk semua bu." jawab Udin.

"Baiklah sekarang arang kalian buka BAB tentang Kerajaan Hindu-Budha..................... "

krrriiiiiinnngg.... Kriiiiinnnggg....

Bel yang sudah di tunggu tunggu oleh semua murid pun akhirnya berkumandang. Membuat semua murid kegirangan.

Terutama kelas XI IPS 2 yang akhirnya bisa terbebas dari pelajaran sejarah ini.

"Ah.. Akhirnya pulang juga. Lega banget gue." ucap Rika yang berada di depan meja Rara dan Ana.

"Iya.. Laper banget gue" jawab Rara.

"Yeuuu lo sih tadi gegayaan banget ngga makan. Laper kan lo" ucap Ana.

"Hehehehe tadi sih emang gue ngga laper, Na." jawab Rara sambil cengengesan.

"Ssssttt... Diam semuanya. Ketua kelas, siapkan" perintah bu Ani.

"Siap. Memberi salam"

"Selamat siang bu Ani..... " ucap mereka serempak.

" Siang, kalian boleh pulang. Hati hati dijalan" jawab bu Ani seraya berjalan keluar kelas.

Semua siswa yang ada di dalam kelas pun berhamburan keluar untuk pulang, begitu juga dengan Rara san sahabatnya.

"Eh gue duluan ya, mami gue udah jemput nih" ucap Rika.

"Gue juga yaa.. Mau bareng sama kaka sepupu gue" ucap Rika. Yap rika juga punya sepupu yang juga sekolah di SMA GHS kelas XII.

"Gue sama Putri juga duluan ya Ra"

"Okee kalian hati hati yes" jawab Rara yang masih membereskan buku bukunya yang ada di meja.

"Ra, lo mau bareng sama gue apa ngga nih? Gue bawa motor" tawar Ana padanya.

"Gausah deh, gue nanti dijemput mama gue. Lo sama Manda aja tuh daripada dia pesen gojek kan buang buang duwit" jawab Rara.

"Okeylah. Yuk Man" ajak Ana pada Manda yang sedang memainkan gadgetnya.

"Yuk. Duluan ya Ra. Lo hati hati" ucap Manda.

Kini, tinggal Rara sendirian yang ada di kelas.

"Hadeh nasib gue gini amat ya sendirian."

Rarapun berjalan keluar kelas menuju halte yang ada dekat sekolahnya.

Sesampainya di halte, Rara melihat ada penjual es jeruk favorite nya.

"Beli itu dulu ah, aus banget gue"

Hari ini memang cuaca sangat panas, tidak dipungkiri jika dirinya terasa haus sekali dari tadi.

Rara berjalan ke arah penjual itu, dan memesan satu es jeruk

"Bang, satu yaa. " ucap Rara pada penjual es jeruk itu

"Dibungkus ato minum disini neng?" tanyanya.

"Bungkus aja deh bang"

Selagi menunggu es jeruknya, Rara menelpon sang mama agar segera menjemputnya.

"Halo, Ma?"

"Halo sayang, aduhhh mama lupa bilang sama kamu.. Hari ini mama ada arisan di komplek sebelah jadi mama ngga bisa jemput kamu, Ra"

"Yaaaah.. Mama gimana sih, terus aku pulang sama siapa dooong. Abang juga kan lagi futsal" rengek Rara di telpon.

"Tenang aja, tadi mama udah pesen sama anak sahabat mama kok biar bareng sama kamu. Soalnya dia juga satu sekolah sama kamu."

"Hah? Sapa dah ma?" tanya Rara yang kebingungan

"Kamu tunggu aja Ra, dia katanya udah tau kamu kok, yaudah deh ya mama mau arisan dulu ya. Bye sayang muahh"

tuuuuuuttt... tuuuuuuttt...

"Elah nyebelin banget si mama, gue aja kaga tau mane orangnya." cerocos rara yang kesal karena mamanya malah menyuruh anak sahabatnya.

"Ini neng es jeruknya. Di minum dulu biar seger" ucap sang penjual es.

"Hehehe makasih ya bang"

seger bangeeeet gila. batinnya

Tiba tiba disaat Rara sedang nikmat nikmatnya minum es, suara kelakson motor terdengar

tiiiiinnnnn... tiiiiinnnnn...

Rara bingung, siapa orang itu karena dia memakai helm full face.
Setelah motor itu berhenti, orang itu membuka helmnya.

Rara terkejut sampai kesedak es jeruknya itu.

"Uhuk.. uhuk.. uhuk... "

"Sampe segitu kagetnya ya liat kegantengan gue?" ucap sang pengendara motor yang ternyata orang itu adalah Abdi. Cowok nyebelin menurut Rara.

"Geer banget sih lo. Lagian ngapain lo kesini" ucap Rara yang sekarang berdiri di samping motor Abdi.

"Jemput lo."

"APAAAA?!?!?!?!" teriak Rara tepat di depan muka Abdi.

"Santuy dong mbak, gue emang kesini mau jemput lo kok. Gue disuruh sama mama lo" jawabnya.

"Jadi, lo anak sahabat mama gue?" tanya Rara.

"Iye" jawab Abdi sambil menyisir rambutnya menggunakan tangannya.

sok gagah banget sih tu cowok. Ewh

"Elah tau lo anaknya mah gue mending naik angkot aja tadi. Malesin banget. Udah deh sana lo pergi aja gue naik angkot"

"Gue cuma mau nepatin amanat Ra. Ntar gue yang kena marah" Jawab Abdi sambil menghembuskan nafasnya.

"Gue. Gak. Mau." tekan Rara

"Dan Gue. Gak. Terima. Penolakan. Rara. Anindita. William. "

"Gue ga-"

"Cepet naik ato gue paksa lo buat naik." final Abdi.

"Isshhh iya iya" Rara pun memutuskan untuk pulang bersama Abdi.

"Gue gimana naiknya? Kan gue pake rok."

"Lo pegang bahu gue, terus naik" jawab Abdi.

Rara menaiki motor Abdi.

Di sepanjang jalan hanya keheningan yang ada. Rara juga enggan memulai pembicaraan karena dia kesal pada Abdi. Cowok nyebelin dan juga pemaksa ternyata.

.
.
.
.
.
.
.
.

DIRA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang