Extra Chapter 1

4.6K 235 17
                                    

Dan sekarang keluarga besar Rara sudah sampai di gedung yang sudah disewa dari dua belah pihak.

Rara masih belum beranjak turun dari mobil. "Ra, udah jangan dipikirin. Ngga sepenuhnya salah lo juga kok."

Rara menoleh dan kemudian mengangguk.

"Udah kan? Buru turun!"

"Ngebet amat lo bang!"

"Yeuuu lo lelet kek kelinci." gurau Rendy sambil keluar dari mobil.

Rara memasang wajah datar. "Garing!"

Suasana gedung sangat ramai, karena keluarga kak Cindy a.k.a calon Rendy dan keluarganya mengundang banyak tamu.

Rara menggelengkan kepalanya, dia tak bisa membayangkan bagaimana jika nanti pas nikahan? Tunangan aja udah rame gini.

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, berarti acara sudah akan dimulai.

Rara memilih untuk berjalan mencari makanan karena perutnya meminta untuk diisi, lagian sayang kalau tidak makan apapun disini. Mumpung gratis katanya.

Sepertinya Rara sangat tergoda pada cup cake yang menurutnya sangat lucu itu. Kebetulan hanya tinggal satu. Rara celingukan terlebih dulu untuk memastikan bahwa orang-orang tak ada yang melihatnya.

Aman.

Dengan terburu Rara langsung mengambil cup cake lucu itu, namun saat akan mengambilnya ada tangan lain yang menahannya.

"Eh itu punya gue!" ucap orang itu.

"Gue duluan yang ambil!" balas Rara.

Orang itu menarik-narik cup cake yang berada ditangan mereka berdua. "Siniin!"

"Eh ngalah dong sama cewek!"

"Ogah!"

"Woy ini punya gue ish!"

"Gue! Itu kesukaan gue!"

"Gue juga!"

Mereka berdua terus saja masih berebut sampai mengundang perhatian dari semua orang yang berada di sana.

Mama Rara yang melihat Rara sedang berebut seperti itu pun hanya menggelengkan kepalanya. Ia memijat pangkal hidungnya.

Begitu juga dengan Rendy, dia tak habis pikir adiknya itu masih seperti anak kecil. Akhirnya dia meninggalkan Cindy dan segera menghampiri Rara.

"Ra!"

Rara menoleh dan itu membuat Sandi (yang rebutan sama Rara) langsung merebut paksa dan memakannya dengan segera.

Rara mendelik tajam pada Sandi. "LO TUH-" jeda tiga detik. "Pengecut!"

Setelah itu Rara meninggalkan semua orang yang ada di sana dengan amarah yang menguasai dirinya. Dia tak menyangka bahwa masih ada cowok yang ngga mau ngalah sama cewek, hanya karena cup cake itu saja.

Rara menendang tiang listrik yang ada di depan gedung dengan keras. Akibatnya kakinya jadi terasa sakit.

"Awsh!!!"

"Bwahahahahaa rasain!"

Rara berbalik ke belakang, menatap bengis orang itu. "Lo?!?!"

"Iya gue. Kenapa? Kangen ya lo?!"

"Cih! Makan nih upil gue!" balas Rara sambil mengusap-usap kakinya yang sakit dan tampaknya sedikit membiru.

Sandi melirik kaki Rara. "Kaki lo biru tuh,"

DIRA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang