Extra Chapter 3

6.1K 172 22
                                    

Hari ini adalah hari dimana Abdi akan berangkat ke Jerman untuk melanjutkan kuliahnya. Rara sendiri sebenarnya belum rela karena nantinya dia akan menjalani hubungan jarak jauh dengan Abdi. Tapi mau bagaimana lagi ini semua juga untuk kebaikan Abdi, tah juga Rara merasa senang.

Saat ini Rara masih sibuk menonton televisi di ruang tamu bersama Rendy. "Lo ngga mau ikut Abdi aja, Ra?"

"Lah ngapain?"

"Lo kuliah disana aja sama Abdi."

"Ogah ah, disini lebih enak."

Rendy melemparkan kacang pada Rara. "Ngaco lo! Sini sama sono ya beda lah ogeb!"

"Yaudah sih ngga usah ngegas gitu."

"Atau kalo engga lo ikut nganterin si Abdi sampe sono."

"Lo cowok tapi bawel banget ya bang, heran gue apa pas hamil lo mama ngidam anak perempuan ya?"

"Jahat! Abang sendiri juga!"

"Bodo!"

"Amat."

"Emang lo kuat LDR an sama Abdi?"

Rara mengendikkan bahunya. "Ya mana gue tau! Kan gue belum jalanin! Gimana sih lo!"

"Katanya sih ya LDR itu cuma buat pasangan yang hebat aja bisa jalanin."

"Maksud lo, lo doain gue putus sama Abdi?"

"Ya-ya bukan gitu, Ra."

"Sebel gue ngomong sama lo!"

Setelah itu Rara pergi meninggalkan Rendy sendiri di ruang tamu.

"Ra! Woy jangan ngambek!"

"Sebel banget gue sama abang!" cerocosnya sendiri sambil berjalan, dia berniat membeli cemilan di supermarket dekat rumahnya.

Rara mengambil beberapa susu kotak dan snack. Saat sampai di kasir Rara meraba saku celananya tapi tidak ada dompet miliknya. Dia menepuk keningnya sendiri.

Bego.

"Emmm-mbak ngga jadi deh saya ngga bawa uang hehe."

"Duh gimana sih mbak!" kesal sang kasir.

"Maa-"

"Berapa mbak totalnya?"

Rara menengok ke belakang. Seorang cowok dengan wajah tampan, dan tinggi.

"Lima puluh ribu."

Cowok itu menyerahkan uang lima puluh ribuan pada kasir. "Ini."

Saat sudah keluar dari supermarket Rara berniat untuk berterimakasih pada cowok itu. "Emm-makasih ya."

Cowok itu tersenyum membuat Rara tak berkedip menatapnya.

Ganteng banget gilaaaak!

"Kok malah nglamun?"

"Eh-oh engga kok." jawab Rara dengan gugup karena dia ketahuan. "Eh lo ikut ke rumah gue dulu ya? Gue mau ganti duit lo."

"Ngga usah nggapapa."

"Eh jangan! Gue jadi ngga enak."

"Dienakin aja kali." jawab cowok itu dengan terkekeh.

"Rumah gue deket kok dari sini."

"Yaudah ayo."

"Ayo kemana?"

Cowok itu mengernyit. "Loh? Katanya mau ke rumah lo?"

Rara menepuk dahinya. "Oh iya!"

"Yaudah ayo naik ke motor gue."

DIRA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang