#47

4.4K 264 0
                                    

Hari ini adalah hari Sabtu. Dimana nanti malam berarti pesta ulang tahun Rara dirayakan, hanya pesta kecil-kecilan saja. Yang diundang pun hanya teman sekelas dan orang-orang yang dekat dengannya saja.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, tapi Rara baru bangun dari tidurnya.

Dia mengambil ponsel yang tergeletak di sampingnya. "Tumben banget ngga ada yang bangunin gue."

"Mandi dulu dah."

Rara memutuskan untuk mandi dahulu karena menurutnya badaannya sudah lengket.

Setelah beberapa menit ia mandi, Rara sudah selesai dan dia mengenakan pakaian santai rumahan.

Kriyuk kriyuk

"Bunyi apaan tuh." ucapnya sendiri.

Dia menengok kebawah dan meneliti suara itu lagi.

Kriyuk kriyuk

Rara terkikik geli ketika menyadari bahwa itu adalah suara dari perutnya sendiri. "Owalah lo toh rut! Bilang dong!"

Rara yang gila - author

"Yaudah deh gue makan dulu."

Rara keluar dari kamarnya dan turun ke bawah. Sampai di bawah, suasananya terasa sepi. Bahkan sangat sepi, tak ada satupun orang kecuali dia di dalam rumahnya.

"MAMAAAAA!!!!"

"PAPAAAA!!!!"

"ABAAAAAANG!"

Tak ada sahutan dari siapapun.

"Ish! Pada kemana sih!" kesalnya.

Akhirnya Rara berjalan ke arah meja makan. Di sana sudah ada sepiring nasi goreng dan satu gelas susu. "Lah ini ada makanan, sapa yang masak?"

"Ah auah bodoamat yang penting gue makan."

Rara makan dengan sangat lahap, tak biasanya ia makan seperti ini. Mungkin karena dia sangat lapar.

Oh iya. Tadi malam dia baru pulang sekitar jam sebelas malam, untungnya saja Alex sudah izin pada kedua orang tuanya. Jadi saat pulang dia tidak dimarahi sekalipun. Itu sebabnya Rara baru bangun jam segini.

"Ah kenyangnyaaaa!"

Dia membuka ponsel nya, tidak ada satupun notifikasi yang masuk untuknya. Padahal kan ini hari spesial Rara.

"Kok ngga ada yang ngucapin apa gitu ke gue?"

"Boro-boro temen gue, keluarga gue aja kagak ada yang ngucapin!"

"Nasib gini gue amat ya allah."

****

"Ribet amat sih lo Ab elah!"

"Ayo dong! Katanya lo mau bantuin gue!"

"Mager gue Ab, ajak Darel aja sono."

"Gue udah ajak dia, tapi dia juga kagak mau."

"Ayo dong! Masa lo tega sama gue Tan!"

"Ajak si Sarah aja napa sih!"

"Ah males! Ngrepotin!"

"Woy inget dong gitu-gitu kan dia pacar lo. Hahahahaha"

"Ngga usah ngledek tai!"

"Eh gue ngga ngledek loh, tapi emang FAK-TA."

"Ngga bisa diandelin lo!"

Klik.

Dengan kesal, Abdi membanting ponsel nya ke King size nya sendiri. "Masa gue harus ajak Sarah sih?!?!"

DIRA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang