#33

3.3K 260 5
                                    

Rara tak berniat sama sekali kembali ke kelasnya, karena jika dia kembali pasti temannya akan menanyakan kenapa wajahnya kusut seperti ini. Lagian dia malas sekali mengikuti pelajaran yang ada dia ngga fokus dan berakhir ketauan lalu dihukum.

Rara menghembuskan nafasnya sejenak. "Huft...."

Saat ini ia sedang berada di taman belakang sekolah yang sepi tentunya, jadi tidak akan ketauan guru.

"Kenapa sih semua cowok tuh sama aja! Diterbangin tinggi-tinggi, eh akhirnya juga dijatuhin juga."

Saat sedang berbicara sendiri seperti itu, suara kekehan menghentikan ocehan Rara dan seketika bulu kuduk Rara merinding. "Anjir ada suara, mana di sini sepi banget lagi." ucapnya bergidik ngeri.

"Ke kelas aja dah." saat Rara akan berbalik, tepat di depannya muncul seseorang yang mengagetkannya.

"AAAAAAAAmmphh-leph-ashhin!" teriak Rara meronta-ronta. "Guntur! Lo ngagetin gue!!!" kesalnya.

Dia Guntur. Laki-laki yang baru beberapa hari kenal dengannya.

Guntur tertawa keras. "Lah lagian lo kaya orang gila tau ngga Ra, ngomong sendiri."

"Jadi, lo dari tadi denger gue ngomong apa?" tanyanya sambil duduk di samping Guntur.

Guntur mengangguk. "Jadi?"

"Jadi apa?"

"Jadi pacar gue?"

Rara melongo. "Hah?"

"Hahaha gue becanda kok Ra." balas Guntur. "Maksud gue, jadi lo sama pacar lo yang namanya Abdi itu lagi berantem?"

"Ralat. Mantan bukan Pacar."

"Kalian putus?"

Rara mengendikkan bahunya acuh. "Entahlah."

Dalam hati Guntur merasa senang karena peluang untuk balas dendam pada Abdi semakin lancar.

Lo bodoh Ab. batinnya

"Emang kenapa kalau gue boleh tau?" tanya Guntur.

Sementara yang ditanya hanya diam saja, Rara tak berniat menjawab pertanyaan Guntur tadi.

"Sorry Ra."

"Nggapapa kok. Lo kok ke sini? Ngga ada guru emang?"

"Gue bosan ikut pelajaran."

"Yeuuu! Lo murid baru udah belagu."

"Semua orang juga bisa bosan kali Ra, lo juga kan?"

Rara menggaruk tengkuknya dan menyengir. "Iya juga sih."

"Temenin gue makan yuk Ra, mau ngga?"

Rara berpikir sejenak lalu sedetik kemudian dia mengangguk. "Yuk."

Mereka berdua berjalan berdampingan menuju ke kantin. Saat melewati kelas yang kebetulan tidak ada gurunya, semua menatap Rara dan Guntur.

Eh itu kan pacarnya Abdi, iya kan?

Iya tuh! Kok dia bisa sama cowok lain sih?

Murahan banget ya si Rara!

Ew sok cantik banget dia

Abdi kasian banget, mending sama gue aja kalo gini mah

Dasar cabe!

Rara bertingkah masa bodoh dan pura-pura tak mendengar semua omongan yang dilontarkan untuknya itu, ia terus berjalan dengan santai.

DIRA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang