#27

3.4K 289 13
                                    

Rara masih menegang di tempat duduknya, tadi saat orang itu akan menuju ke tempat duduk yang kosong di paling pojok, dia berhenti sejenak tepat di tempat duduk Rara.

"Hai Ra, kita ketemu lagi!" sapanya.

Rara hanya bisa diam dan menatapnya tak percaya.

"Semoga aku bisa ngulang waktu satu tahun yang lalu itu ya Ra,"

Dia Alex. Laki-laki yang satu tahun lalu meninggalkannya begitu saja tanpa alasan yang jelas. Dan sekarang, di saat dia sudah akan mencoba melupakan dirinya mengapa dia kembali?

Anna menepuk bahu Rara yang sedari tadi melamun tak memperhatikan penjelasan dari guru. "Lo kenapa Ra?"  tanyanya.

"Dia, kembali Ann."

"Dia? Siapa?"

"Alex."

"Al-" Anna menutup mulutnya tak percaya. "Jadi?!?!?!?!" teriaknya dengan suara tertahan.

Rara mengangguk dengan lesu."Iya, dia Alex mantan gue yang satu tahun lalu ninggalin gue sampai-sampai gue ngga bisa move on dari dia. Dan sekarang disaat gue mau mencoba nglupain dia, dia hadir kembali. Gue harus apa Ann?" ucap Rara dengan frustasi.

"Kita lanjutin istirahat aja ya Ra,"

Waktu yang Ditunggu-tunggu oleh semua murid termasuk Rara akhirnya tiba yaitu bel istirahat pertama.

"Lo mau ikut ke kantin kagak Ra?" tawar Putri.

"Yeee lo nawarin si Rara mana mau!"

"Gue titip susu kotak rasa pisang aja dah." balasnya.

"Oke. Kita duluan ya."

Rara mengangguk. Saat ini suasana kelas sepi, hanya ada beberapa anak yang masih di dalam kelas termasuk Alex. Tadi tak sengaja Rara melihat Alex yang sedang memainkan ponsel nya.

Dia tak habis pikir, mengapa tiba-tiba Alex bisa kembali. Tapi bukannya itu yang Rara mau?

Tidak. Itu dulu, sebelum dia menerima Abdi karena sejak hari dimana ia dan Abdi resmi berpacaran, Rara berjanji akan berusaha melupakan Alex.

Tapi sepertinya usahanya ini gagal.

Rara menghela nafas dengan kasar dan memilih untuk menidurkan kepalanya di meja.

Saat dia mencoba memejamkan mata, ada sentuhan di kepalanya yang mengganggu. Rara mendongak dan betapa kagetnya dia ternyata itu Alex. "Apaan sih lo!" sentak Rara.

Alex mengerutkan keningnya. "Kenapa sih Ra? Kok sikap kamu gitu sama aku?"

"Masih penting buat lo?"

"Apasih Ra aku ngga ngerti maksud kamu tuh apa."

"Alah kagak usah belaga sok gatau deh lo!"
"Minggir!" serunya.

Alex mencekal tangan Rara yang hendak melangkah. "Mau kemana Ra? Temenin aku ya." ucapnya dengan nada memelas.

Rara menepis tangan Alex dengan kasar. "Noh minta temenin aja sama setan!" balasnya dan langsung pergi meninggalkan Alex.

Dia kesal, sangat kesal. Rara berlari sambil menyeka air matanya yang keluar. Dia tak berani menatap Alex, dia tak sanggup karena melihat Alex sama saja mengorek luka lamanya kembali. Rara kembali merasakan sesak di dadanya jika melihat Alex.

Rara menangis sambil berlari sampai-sampai dia tak sadar jika menabrak seseorang.

"Aduh!" ringisnya.

Rara segera jongkok dan memungut buku yang berserakan di lantai. "Eh maaf maaf! Gue ngga sengaja banget sumpah tadi gue buru-buru!" ucapnya.

Rara berdiri, orang itu juga berdiri.

DIRA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang