#34

3.3K 266 3
                                    

Caitlin Halderman-Cinta Salah🎶

Saat ini Rara sedang berada di halte menunggu taksi yang lewat, tapi sejak tadi tak ada satupun yang lewat sampai dia bosan.

Menunggu itu ngga enak, enakan ngopi. - author

"Ra?"

Rara yang sedari tadi menunduk pun mendongak, mendapati Abdi yang duduk diatas motornya. Rara tak berniat berbicara pada Abdi, dia masih sakit hati dengannya.

Beruntung sekali dirinya karena taksi yang ia tunggu sudah ada. "TAKSI!!!" teriaknya sambil melambai-lambaikan tangan.

Abdi yang melihat itupun langsung mencegah tangan Rara agar tidak naik taksi, karena abang Rara tidak akan suka. "Ra? Pulang sama aku aja yuk. Jangan naik taksi, bahaya."

"Apaan sih lo! Lepas!"

"Nanti abang kamu marah."

Sedetik kemudian Rara diam mencerna perkataan Abdi tadi.

Ah bodoamat sama abang mah, bisa diatur.

"Mbak? Jadi naik ngga sih?" tanya supir taksi.

"Eh- iya pak jadi!"

Tanpa peduli dengan perkataan Abdi tadi, dirinya langsung masuk ke dalam taksi.

tok tok tok

"Ra! Buka Ra! Pulang sama aku aja!" teriak Abdi dari luar kaca.

"Jalan pak."

Taksi pun mulai menjauh dari halte. Sebenarnya Rara juga takut naik taksi, ini baru pertama kalinya ia naik taksi sendirian. Karena abangnya tidak pernah mengizinkan Rara untuk naik kendaraan umum sendirian.

Rara memandang jalanan lewat kaca. Pikirannya masih terngiang dengan ucapan Abdi saat di rooftop. Dia tak habis pikir jika Abdi akan mengatakan hal itu. Memang saat ini dirinya belum bisa cinta pada Abdi, tapi rasa nyaman sudah hadir. Sebelumnya Rara berpikir dia akan mencintai Abdi seiring berjalannya waktu.

"Mbaknya lagi galau ya?"

Rara sedikit tersentak atas pertanyaan yang menohok hatinya itu. "Apaan sih pak! Sok tau." elaknya.

"Yaelah mbak, hari gini galau? Udah ngga jaman, cowok mah kalau dipikirin terus terusan ngga akan pernah selesai mbak." ujar sang supir. "Nih lagian ya mbak, mending mbaknya bicarain dulu sama mas yang tadi apa masalahnya."

"Saya kira dia itu beda sama laki-laki lain, ternyata sama aja pak."
"Eh kok saya jadi curhat ya."

"Tenang aja mbak, karena dulu juga pacar saya pernah curhat kaya gini ke saya."

"Pacar?"

Supir taksi itupun terkekeh. "Mbak ngiranya saya udah nikah ya? Saya belum nikah mbak. Ada yang mau sama saya aja udah alhamdulillah banget."

"Lah saya kira udah nikah pak."

"Belum mbak, saya seret jodoh Hahahaha" balas supir taksi. "Ini arahnya kemana lagi mbak?"

Rara berpikir sejenak. Untuk sekarang ia perlu menenangkan hatinya dulu, karena jika langsung pulang ke rumah dengan keadaan muka kusut seperti ini pasti abang nya akan menanyakan alasannya kenapa.

"Ke taman deket perumahan griya Arum aja pak."

"Loh ini udah mau malem loh mbak." ucap supir taksi.

"Nggapapa pak, saya udah izin kok."

"Yasudah."

Selama perjalanan menuju taman, di dalam taksi Rara mengenakan earphone nya dan memutarkan lagu milik Caitlin Halderman-Cinta Salah. Lagu ini sangat pas menurut Rara dengan hatinya.

DIRA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang