#37

3.3K 261 4
                                    

Di ruangan yang berbeda Abdi masih terbaring lemah. Meskipun sudah dipindahkan ke ruang biasa, kondisinya belum stabil.

"Gimana keadaan Abdi?" tanya Rara pada Titan.

Titan memandang lurus ke ruangan Abdi, dia menghela nafasnya. "Abdi koma Ra."

"Lo becanda kan?"

"Gue serius Ra."

Rara mendongak ke atas agar air matanya tidak jatuh. "Tante Ira kemana?"

"Dia gue suruh pulang dulu buat istirahat."

"Lo sendirian?"

"Darel lagi beli makanan di kantin bawah."

Rara mangut-mangut mengerti. "Gue boleh masuk ke dalam?"

"Boleh lah."

"Yaudah gue masuk ya."

"Yoi."

Rara melangkahkan kakinya ke dalam ruangan Abdi. Hanya ada bunyi mesin pendeteksi jantung. Dia melihat sosok Abdi, laki-laki yang membuatnya selalu tertawa kini terbaring lemah.

Rara mendekatkan dirinya di samping Abdi dan memandang mata Abdi yang tertutup sempurna. Rara tak kuasa membendung air matanya.

"Lo jahat!" ucapnya dengan terisak.

"Bangun Ab,"

Hening.

Tak ada yang berubah dari semenjak Rara masuk.

Drrt...

Ponsel Rara bergetar, dia langsung membukanya. Ada notifikasi dari Ana.

Anaaaaa : Lo kenapa ngga masuk Ra?

Rara memilih duduk di sofa yang ada di ruangan Abdi.

RaraAWilliam : Gue lg di RS

Anaaaaa : Lo sakit Ra? Sakit apa? Di RS mana?

RaraAWilliam : Bkn gue, tp Abdi. Dia kecelakaan.

Anaaaaa : SERIUS LO?!?!?!

RaraAWilliam : 😭

Anaaaaa : Yaudah lo yg sabar ya Ra, kita ikut doain kok.

read.

Rara menghela nafas sejenak. "Ab, bangun.."

Ceklek

"Rara?"

"Eh tante-"

"Panggil Bunda aja Ra."

Rara mengangguk. "Iya Tan-- eh Bunda."

"Ngga ada yang berubah." Bunda Abdi menatap anak satu-satunya yang masih terbaring lemah dengan perasaan campur aduk.

Rara mengelus pundak Bunda. "Kita berdoa aja ya Bun, yang terbaik buat Abdi."
"Emm.. Kalau boleh tau, kasus Abdi ini pelakunya udah ditemukan Bun?"

"Itu yang jadi masalah Ra. Pelakunya kabur sesudah dia nabrak motor Abdi, tapi Ayah sama polisi tetap berusaha mencari siapa pelakunya kok."

"Rara cuma bisa bantu Bun,"

"Nggapapa."
"Kita ke depan aja yuk, kasian Abdi."

Rara mengangguk. "Iya bun"

"Darel!"

Darel yang sibuk dengan makanannya pun menoleh. "Eh lo Ra, lo udah makan?"

Rara menggeleng dengan menyengir. "Belum."

DIRA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang