#23

4K 339 9
                                    

"RARA!!! CEPET BANGUN!!! ABANG KAMU AJA UDAH BERANGKAT!!!"

"Hmmm... Lima menit lagi ma,"

"LIAT JAM SANA!!! UDAH JAM TUJUH!!!" teriakan mamanya itu langsung membuat Rara membuka matanya dan segera melihat jam dinding.

"ASTAGHFIRULLAH MAMA! JAM TUJUH!!" Dia langsung melompat dari kasurnya dan langsung ngacir ke kamar mandi.

Rara mandi tak membutuhkan waktu lama, hanya sepuluh menit saja sudah selesai. Dia langsung memakai seragamnya, dasinya saja masih belum terpasang, rambutnya masih berantakan.

Dia langsung menyambar tasnya dan berlari turun ke bawah sambil memasang dasi.

"Makan dulu sini!" ucap Mamanya.

"Ngga usah ma, Rara makan di sekolah aja. Udah mepet banget ini!"

Rara hanya meneguk susu putih hingga habis. Dan langsung pamitan pada Papa dan Mamanya.

"Rara berangkat. Assalamualaikum!"

Rara melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul tujuh lebih sepuluh menit. Dan dia yakin ini sudah bel masuk.

"Pak ucup, cepetan dikit dong!" Pak ucup adalah supir baru di rumahnya. Baru saja bekerja kemarin.

"Iya neng, ini udah cepet kok." balasnya.

Setelah menempuh perjalanan cukup lama, Rara sudah sampai di sekolahnya yang gerbangnya tertutup. Dia menggigit bibir bawahnya dan menatap ke arah dalam sekolah, semua murid sedang berbasis untuk melaksanakan upacara.

"Yaaaah gimana ini." keluhnya.

Ada suara motor yang menghampirinya, ternyata itu Abdi. Rara menghela nafas lega. Setidaknya dia tidak sendirian.

"Lo telat?" tanyanya sambil membuka helmnya.

Rara hanya mengangguk.

"Pak! Bukain gerbangnya saya sama teman saya mau masuk." ucapnya pada Pak Satpam yang sedang berjaga di depan gerbang.

Dan Rara tercengang, pak satpam itu langsung menuruti perintah Abdi. Dan tanpa pikir panjang ia langsung berlari ke dalam dan menuju kelasnya.

"Aduh! Topi!" Rara balik lagi ke kelasnya untuk mengambil topi. Tapi sudah dicari didalam tasnya tidak ada.

Rara mondar-mandir kebingungan, upacara sebentar lagi akan dimulai dan dia belum baris.

"Kenapa?" tanya seseorang.

"Abdi?"

"Kenapa lo?"

"Emmm gue ngga bawa topi, lupa tadi gugup." balasnya.

Abdi melepaskan topi yang ia pakai lalu menyodorkannya pada Rara. "Nih pake punya gue aja."

Rara menggeleng. "Eh jangan, kan itu punya lo." tolaknya.

Sementara diluar, upacara sudah akan dimulai.

"Cepetan Ra, pakai punya gue."

"Ta-"

Abdi memakaikan topinya pada Rara dan segera menarik tangan Rara untuk segera keluar dari kelas menuju lapangan upacara.

Mereka berbaris dikelas masing-masing.

Dan saat ini sedang berlangsung amanat dari kepala sekolah.

".... Ya itu yang tidak memakai topi pada barisan kelas XI IPA 4 maju ke depan."

Itu kelasnya Abdi, sudah pasti Abdi yang disuruh maju. Rara menghadap ke arah kelas itu dan dia melihat Abdi berjalan ke arah depan dengan santai seperti tak merasa bersalah.

DIRA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang