Abdi sedang menikmati kopi disalah satu Cafe, dia belum pulang ke rumah sedari mengantarkan Rara tadi. Pikirannya masih dipenuhi tentang Guntur yang semakin dekat dengan Rara. Dan sepertinya Rara tidak masalah dengan itu.
"Boleh duduk di sini?"
Abdi mendongak dan dia mendapati sosok Alex. "Eh lo Lex? Duduk aja nggapapa."
"Lo sering ke sini Lex?" tanya Abdi.
"Baru beberapa kali ke sini setelah gue balik ke Indo."
Abdi menangguk mengerti. "Lo sendiri sering ke sini?" tanya Alex.
"Ngga sering juga sih, cuma kadang-kadang kalau lagi nenangin pikiran ke sini." Abdi menyeruput kopinya. "Gue juga di Indo baru beberapa bulan kok, belum lama banget. Dulunya di Amerika." sambungnya.
"Ohh gitu. Tapi kok lo bisa secepat itu pacaran sama Rara?"
Abdi terkekeh pelan. "Gue ngga mau lama-lama, yaaa meskipun gue belum tau Rara juga cinta sama gue apa engga."
Alex mengernyit bingung. "Maksud lo?"
"Rara ngga pernah tuh yang namanya bilang sayang atau apalah ke gue sebagaimana kaya orang pacaran."
"Gitu doang?"
"Gue ngerasa Rara ngga ngerasain apa yang gue rasain Lex,"
"Kalau lo masih ragu kenapa lo nembak dia?" tanya Alex sambil tersenyum meremehkan.
"Tadinya gue pikir setelah Rara terbiasa sama gue dia juga cinta sama gue."
"Kalau nyatanya dia ngga cinta sama lo gimana?"
Abdi menggelengkan kepalanya pelan. "Gue ngga tau. Tapi untuk saat ini gue bakal coba buat Rara juga cinta sama gue Lex."
"Kalau lo ngga bisa buat Rara cinta sama lo, apa gue boleh ambil Rara dari lo?"
"Maksud lo?"
"Gue yakin lo tau maksud gue."
Abdi menghembuskan nafasnya. Ia tak bisa berpikir. "Ambil, gue juga mikir kalau Rara juga sebenarnya masih sayang dan cinta sama lo." ucapnya dengan pasrah.
Alex tersenyum miring. "Itu tandanya lo juga belum yakin sama hati dan perasaan lo!"
"Entahlah gue pusing Lex."
"Coba omongin hal ini sama Rara, itu kalau lo emang masih mau mertahanin hubungan lo sama dia." ucap Alex dengan menepuk pundak Abdi.
Abdi tersenyum. "Thanks bro!"
"Oke kalau gitu gue pulang dulu ya, ngga boleh lama-lama."
"Gue juga dah. Mau bareng?"
"Ngga usah, gue naik taksi aja ntar."
"Loh lo ngga bawa motor atau mobil sendiri?"
Alex tersenyum masam. "Gue ngga boleh bawa kendaraan sendiri, kalau mau kemana-mana ya dianterin supir. Tapi supir gue lagi pulang kampung jadi ya gue naik taksi." jelas Alex.
"Maaf gue ngga tau Lex." ucap Abdi tak enak hati dengan pertanyaannya tadi yang mungkin menyinggung perasaan Alex.
"It's okay."
"Yaudah gue anterin aja yuk, udah malem juga nih."
"Ngga ngrepotin?"
Abdi terkekeh. "Yaelah tenang aja!" sahutnya. "Yaudah yuk buruan keburu tambah malem, kasian lo nya."
Mereka berdua keluar dari Cafe dan berjalan menuju motor yang terparkir di halaman depan Cafe.
"Eh tapi lo nggapapa naik motor malem-malem?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRA [COMPLETED]
Teen Fiction#225 Teen Fiction (23-6-2018) #160 Teen Fiction (24-6-2018) (Follow dulu sebelum membaca, karena nanti akan ada pirvate part.) "Aku jatuh cinta sama kamu sejak pertama kali kita bertemu." - Abdi Jaya Kusuma. "Lo.. Ngerubah hidup gue, yang tadinya h...