#35

3.3K 265 4
                                    

"If you're happy, I'll be happy too."

****

"Ra, kamu di mana sih?" Abdi mencoba menelepon Rara berkali-kali tapi tak ada satupun yang terangkat.

Dia mondar-mandir di kamarnya sendiri sambil terus mencoba menghubungi Rara, tetap saja hanya ada bunyi tut tut tut.

"Apa gue samperin ke rumahnya aja ya?" Abdi menyambar jaket dan kunci motornya lalu segera turun ke bawah.

Langkahnya terhenti karena suara dari bundanya. "Mau kemana nak?"

Abdi menggaruk tengkuknya. "Emmn aku mau ke rumah Rara bun" balasnya. "Sebentar doang kok."

"Yasudah sana hati-hati. Jangan ngebut-ngebut ya."

"Emmm bun, Abdi mau minta maaf ya kalo sering bikin bunda sama ayah marah. Abdi juga minta maaf belum bisa bikin kalian bahagia."

"Kamu ngomong apaan sih."

Abdi menyengir. "Yaudadeh Abdi keluar dulu ya! Assalamualaikum!"

"Wa'alaikumsalam!"

Motor Abdi melaju dengan kecepatan cukup tinggi karena jalanan sedikit lenggang dan dia juga cemas memikirkan Rara.

Setelah hampir 30 menit, Abdi telah sampai di perumahan Rara. Dari arah depan dia melihat sesosok laki-laki dan perempuan yang sedang berjalan berdua sambil bergurau ria, motornya berhenti agak jauh dari rumah Rara.

Rara? matanya memicing lagi ke arah depan.

Alex?

Abdi tersenyum getir, tapi setidaknya ia sedikit lega karena Rara baik-baik saja. Justru hatinya yang tak baik-baik saja.

Abdi melihat Rara nampak tertawa lepas di samping Alex, bahkan sepertinya ia tak masalah jika hubungannya dengan Abdi sedang retak. Mungkin memang benar jika Rara juga masih mencintai Alex.

"If you're happy, I'll be happy too."

Setelah bergumam seperti itu, Abdi memutuskan pergi dari area perumahan Rara.

Entah kenapa saat di perjalanan pulang, Abdi mengendarakan motornya dengan tidak fokus. Dia melaju begitu cepat dan tiba-tiba mengerem mendadak, mengakibatkan kendaraan di belakangnya mengklakson dengan keras.

"Maaf mas, maaf." ucap Abdi.

Abdi meminggirkan motornya di tepi jalan. "Argh! Gue kenapa sih!!"
"Fokus Ab! Fokus!"

Setelah itu ia menyalakan motornya, saat baru saja akan menjalankan motornya dari arah belakang sebuah mobil melaju begitu cepat. Hingga akhirnya kejadian itu pun terjadi.

****

tut tut tut

"Ish siapa sih nelpon malem malem gini! Ganggu orang tidur aja." rutuk Rara.

"Ha-"

"Halo Ra!! Ra!!!"

"Ini siapa?"

"Ini gue Titan temen Abdi,"

"Ohh, ada apa telpon gue?"

"Abdi Ra, Abdi!"

"Abdi? Kenapa?"

"Abdi kecelakaan Ra di jalan tadi."

Rara menjauhkan ponsel nya, dan menatapnya tak percaya. Ia masih beradu dengan pikirannya.

DIRA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang