Extra Chapter 2

4.3K 189 14
                                    

Rara sudah sampai di sekolahnya tadi diantar oleh Rendy yang juga akan berangkat kuliah.

"Belajar yang bener!"

"Iye!"

"Yaudah gue berangkat ya!"

"Ati-ati bang!"

Rara mulai memasuki sekolahnya, sekarang banyak sekali yang menyapa dirinya karena satu sekolah sudah tau kalau Rara adalah anak dari keluarga terpandang dan tidak ada lagi yang berani meremehkan dirinya.

Saat dia akan menaiki tangga, ada kerumunan di depan papan pengumuman.

Ada apaan sih? pikirnya dalam hati.

Gila Abdi keren banget ya.

Anjir gue juga pengen.

Ya ampun beruntung banget dia.

Rara mengerutkan keningnya. Abdi?

Rara menghampiri kerumunan itu dan menrobos agar bisa melihat pengumuman yang tertempel di sana.

Selamat kepada tiga teman kita yang berhasil mendapatkan beasiswa ke Jerman. Yaitu :

1. Chintya Rasapati.
2. Abdi Jaya Kusuma
3. Renaldi Yanuar.

Rara langsung keluar dari kerumunan itu dan berlari menuju kelas Abdi. Dia butuh penjelasan langsung dari kekasihnya itu. Setega itu Abdi tidak mau memberitahunya?

"Darel!"

"Eh lo Ra, kenapa?"

"Emmm-bisa minta tolong panggilin Abdi ngga?"

"Ohh oke bentar."

Darel masuk lagi ke kelasnya dan memanggil Abdi.

"Ra."

Rara mendongak dan Abdi sudah ada di depannya. "Ada apa?" tanyanya.

"Kamu anggap aku apa sih Ab?"

Abdi terlihat bingung karena Rara yang tiba-tiba bertanya seperti itu. "Maksud kamu apa sih?"

Rara terkekeh. "Kamu dapat beasiswa ke Jerman kan?"

Abdi terkejut. Dari mana dia tau?

"Aku tau dari papan pengumuman. Aneh banget ya padahal akh ini pacara kamu tapi aku tau itu bukan dari kamu sendiri."

"Ra, aku-"

"Aku apa Ab? Emang ya aku itu ngga berguna bagi kamu."

Setelah itu Rara pergi dari kelas Abdi. Jujur saja hati Rara sakit karena Abdi yang tidak memberitahunya tentang beasiswa itu. Baru beberapa langkah lagi Rara sampai di kelasnya ada tangan yang menarik dirinya. Abdi.

"Lepas!"

Abdi tak menghiraukan Rara yang terus saja meoronta meminta dilepaskan. "Abdi! Aku bilang lepas!"

Abdi membawa Rara ke halaman belakang sekolah. Dia tak ingin Rara salah paham karena dirinya yang tidak memberitahu Rara.

Dia memegang kedua bahu Rara. "Dengerin aku."

Rara menunduk dia tak berani menatap wajah Abdi karena dirinya menangis. "Aku ngga mau beri tahu kamu dulu karena kamu pasti bakal shock dan pasti kamu bakal marah ke aku."

DIRA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang