#24

4.1K 295 5
                                    

Rara saat ini sedang senyum-senyum sendiri di dalam kelas. Teman-temannya pun memandang heran dan bergidik ngeri melihat tingkah Rara yang seperti itu. Apa temannya itu sudah gila?

Anna menepuk teman sebangkunya itu. "Lo gila sejak kapan?" tanyanya.

Rara mendelik tajam pada Anna dan memukul tangannya keras. "Enak aja! Gue masih waras gini dibilang gila! Lo kali yang gila." balas Rara dengan kesal.

"Ya lagian lo senyum-senyum sendiri macam orang gila aja."

"Iya Ra, lo kenapa sih? Ngga biasanya lo begitu."

"Pasti lagi seneng dia."

"Kepo amat sih kalian!" kesal Rara.

"Ohh gituuu, ngga mau cerita lagi sama kita-kita? Oke. Fine!"

Rara menghela nafas sejenak. "Oke." Dan kemudian menghadap ke arah teman-temannya yang sedang menunggu apa yang akan dikatakan olehnya.

"Gue jadian sama Abdi." ucapnya.

Wiya yang sedang minum air putih dibotolnya langsung tersedak, begitu juga yang lainnya. Mereka menatap Rara tak percaya.

"Lo serius?!?!"

Rara hanya mengangguk.

"Kapan?"

"Baru tadi pas abis gue jalanin hukuman."

Dan setelah itu, Pak Ardi guru Sosiologi masuk ke dalam kelas. Seisi kelas kembali ke tempat duduk masing-masing begitujuga dengan Rara dan kawan kawan.

"Gue harap kali ini lo serius sama Abdi Ra, bukan hanya sekedar pelampiasan."

Rara menoleh pada Anna. Diantara yang lain, memang cuma Anna yang paling tau tentang semuanya.

"Gue harap juga begitu Ann,"

***

Berbeda dengan Abdi yang saat ini sedang mentraktir Darel dan Titan di kantin. Karena mereka berdua memaksa untuk dibayari makan setelah tau Abdi sudah jadian dengan Rara.

"Giliran makan aja lo pada cepet!" ucap Abdi dengan kesal.

Darel dan Titan hanya menyengir sambil mengunyah ketoprak yang dibeli di kantin.

"Hebat ya lo baru masuk sini udah dapet cewek. Lah gue udah hampir dua tahun di sini belum dapet juga."

Abi tertawa. "Lo nya jelek sih!" ejeknya.

"Eh, kali-kali ajak Rara makan bareng lo dong sama kita, kan gue penasaran." ucap Darel.

"Ngga ah! Ntar lo naksir lagi."

"Suudzon amat lo Ab! Tenang napa sih, kita mah kagak pernah tikung menikung. Ya ngga Rel?"

"Yoi."

"Ntar deh kapan-kapan, itu juga kalo cewek gue mau."

Titan dan Darel mengangguk dan kembali melanjutkan makannya.

Abdi bosan, ia mengeluarkan ponselnya dari saku celana seragamnya dan kemudian mengetikkan pesan untuk pacar barunya itu.

AbdiJKusuma : Babe? 💋

Tak disangka pesannya itu langsung dibalas, Abdi kira kelas Rara sedang ada pelajaran.

Rara ❤️ : Apsi, alay -______-

AbdiJKusuma : Ah, padahal kamu lagi senyum-senyum sendiri kan? 😘

Rara ❤️ : Sok tau!

AbdiJKusuma : Eh kok kamu bisa bales pesan aku? Ngga ada guru masuk?

DIRA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang