#29

3.7K 274 4
                                    

Rara berdiri di belakang Alex dan Abdi. Dia masih tak percaya atas apa yang ia dengar tadi.

"Ra?" panggil Abdi.

"Diem."

Rara mendekat pada Alex dan menatapnya dengan intens. "Jelasin Lex!"

"Ra ak-"

"JELASIN!!!"

Alex menuntun Rara untuk duduk di bangku yang ada di taman.

"Ra, aku bisa jelasin semuanya."

Rara menangis. Dia kecewa pada Alex, ternyata selama ini dia menyembunyikan sesuatu darinya.

"Kenapa Lex? Kenapa!!!"

"Aku ngga mau kamu khawatir Ra, waktu itu kamu akan menghadapi ujian dan aku ngga mau kamu ngga fokus belajar karena mikirin aku. Jadi aku sembunyiin semuanya dari kamu." jelas Alex.

"Andai aja lo bilang jujur sama gue, mungkin gue ngga bakal kaya gini Lex!"

"Aku tau. Aku tau kamu akan benci sama aku, kamu marah sama aku Ra."

"Kenapa sih Lex lo selalu kecewain gue? Selalu bikin gue nangis? Kenapa Lex!!!!"

Abdi hanya diam menatap dua manusia dihadapannya ini. Abdi takut jika ia mencoba menenangkan Rara, dia malah dibentak.

Akhirnya Abdi memutuskan untuk pergi meninggalkan Alex dan Rara yang mungkin butuh waktu untuk berdua. Baru saja dia mau melangkah, suara Rara mengintrupsikannya untuk berhenti. "Lo mau kemana?"

Abdi menoleh menatap Rara yang sedang menyedot ingusnya. Tidak. Abdi tidak jijik sama sekali.

"Mungkin kamu sama Alex masih butuh waktu untuk berdua Ra." balasnya.

Rara menatap Abdi dengan satu alis yang terangkat. "Lo diem aja saat pacar lo lagi nangis begini? Ngga ada niatan buat nenangin? Pacar macam apa lo!"

Abdi terkekeh dengan ucapan Rara barusan. Dia ngode?

Dia mendekat dan duduk di samping Rara yang sedang merajuk. Abdi mengusap rambut hitam Rara dengan sayang. "Ngga usah ngambek Ra, jelek." ucapnya dengan kekehan.

"Ohh gue jelek? Oke Fine!"

"Pulang aku beliin susu kotak rasa pisang yang banyak deh."

"SERIUS?!?!?!" teriak Rara dengan sangat antusias.

Abdi mengangguk.

"YEEEEEAAAYY!!!!"

Alex tersenyum melihat Rara yang sepertinya sudah bahagia. Setidaknya dia sudah lega jika nantinya dia pergi, ada yang menjaga perempuan yang ia sayang selama ini.

Alex berdehem membuat Rara dan Abdi menoleh. Mereka melupakan sosok Alex yang masih di sini. "Ekhem"

"Eh- maaf Lex gue lupa ada lo." ucap Abdi merasa tak enak.

Alex terkekeh. "Nggapapa kali, santai aja." ucapnya. "Yaudah gue balik ke kelas dulu deh ya sapa tau udah selesai rapatnya."

"Lex?"

"Kenapa Ra?"

"Maafin gue ya."

"Untuk apa? Seharusnya aku yang minta maaf sama kamu karena dari dulu aku cuma bisa nyakitin kamu, aku ngga bisa bahagiain kamu kaya sekarang."

Rara menggeleng. "Engga kok, tadi gue cuma kelepasan doang Lex."

"Nggapapa. Emang bener kan yang kamu katakan sama aku tadi."

"Kalau lo butuh gue, gue selalu ada di samping lo Lex." ucap Rara sambil menepuk bahu Alex.

Ingin sekali rasanya Alex memeluk perempuan yang ada di hadapannya ini. Namun, itu semua tak mungkin mengingat Abdi yang notabennya pacar Rara.

DIRA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang