SOME twenty-five

3.4K 602 19
                                    

Seulgi masih tak mengerti jalan pikiran Jimin, satu minggu tak memberi kabar dan sekali pun muncul sungguh membuatnya kaget. Untung saja ia tak memiliki riwayat penyakit jantung.

Seulgi menghela nafasnya dalam-dalam, ia masih tak habis pikir dengan segala tindakan dan tingkah laku Jimin hari ini. Bahkan tadi setelah selesai makan siang yang secara tak sengaja menjadi makan saing bersama, Jimin memberi pesan pada Seulgi untuk menunggunya di lobi dan akan mengantarkan pulang wanita itu.

"Hei kau tak pulang? Ini sudah jam lima lewat!" tegur salah satu rekan kerja Seulgi yang baru saja melewati mejanya.

Seulgi lihat ke kanan dan ke kiri hanya tinggal beberapa orang saja yang ada di salah satu ruang lantai delapan itu. Bahkan ia tak menemukan Wendy di sampingnya, mejanya sudah rapi. Sepertinya wanita itu memilih pulang lebih awal entah dengan alasan apa.

Dengan segera Seulgi membereskan berkasnya dan bergegas untuk pulang. Belum sempat berdiri dari kursi ponselnya berdering, panggilan dari Jimin menghentikan aktivitasnya.

"Halo?"

"Kau sudah mau pulang kan?"

"Iya, kenapa?"

"Tunggu di lobi, aku akan mengantarmu pulang."

Panggilan terputus, Sungguh Park Jimin masih sama. Semaunya dan seenaknya, namun hal itu sukses membuat Seulgi berlari kecil ke toilet untuk membenarkan riasan wajahnya sebelum benar-benar meninggalkan laintai delapan.

Disisi lain Jimin tak hentinya memancarkan senyumnya, bahkan teguran dari sang sahabatnya tak ia pedulikan.

"Hei, kau seperti orang gila!"

Jimin mengakhiri aktivitasnya dan menatap tajam Kim Taehyung sahabatnya sekaligus rekan satu kantornya di perusahaannya sekarang. Ia jadi mengingat satu minggu yang lalu pria Kim itu mengomel tak jelas karena tingkah Jimin.

"Kau ini, bisa tidak sih tidak membuat kacau!" gerutu Kim Taehyung karena Jimin terus menerus tak fokus dengan pekerjaannya.

Hanya sibuk melihat ponselnya tiap menit.

"Tae!" panggil Jimin kemudian membuat yang di panggil menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke sumber suara.

"Apa?" jawabnya malas.

"Tidak jadi!" ucap Jimin membuat Taehyung ingin menghajar Jimin jika saja itu tidak di kantor.

Perlahan Taehyung berjalan mendekat kearah Jimin yang tengah duduk bersandar sambil terus menatap ponselnya dengan senyum macam orang gila.

"Kau sehat kan?" tanya Taehyung saat sudah berada tepat di hadapan Jimin.

Tak menjawab, Jimin malah tersenyum lebar sambil memainkan ponselnya. Perlahan Taehyung mengendap dan mengok apa yang sedang Jimin lakukan.

Sungguh kekanakan dan seperti remaja sedang jatuh cinta. "Kekasih barumu?" bisik Taehyung mengagetkan Jimin.

"Astga!" kagetnya.

"Pantas dari kemarin kau tak konsentrasi bekerja!" gumam Taehyung memutar dan kembali duduk di kursi bersebrangan dengan Jimin.

"Sejak kapan kau punya kekasih?" tanya Taehyung mengintrogasi.

Sekilas memandang Taehyung, Jimin mengangkat bahunya.

"Tae?!" panggil Jimin lagi.

"Apa? Awas saja sampai tak jadi!" protes Taehyung untuk mengatisipasi jawaban yang sama dari Jimin.

[S10] SOME [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang