SOME thirty-six

3.2K 563 39
                                    

Pagi yang cerah namun tidak dengan hati Kang Seulgi, semenjak menemani Jimin lembur kala itu ia sedikit berpikir untuk merubah penambilannya dan berakhirlah sekarang dengan Seulgi merubah sedikit penampilannya. Walaupun tak banyak yang dirubah dan masih menggunakan dandanan tipis namun masih tetap cantik.

Seperti biasa Jimin menjemput Seulgi, menanti wanitanya di ruang tamu kediaman keluarga Kang.

Mata Jimin menangkap penampilan Seulgi yang berbeda, diamatinya dari atas hingga bahwa dan kembali lagi dari bawah hingga atas. Tak sadar Jimin sampai menegung ludahnya tak percaya, kemudian menarik nafasnya dalam dan dihembuskan dengan kasar.

"Ayah dan ibumu dimana?" tanya Jimin kemudian.

Seulgi terseyum, "mereka sudah berangkat ke rumah bibi, anak bibiku akan menikah besok."

"Kalau sudah langsung saja berangkat!" ucap Seulgi masih dengan seyumnya, membuat Jimin langsung berdiri dan mencoba menahan untuk tidak berkomentar tentang penampilan baru Seulgi.

Langsung saja Seulgi duduk di sebelah Jimin, rok pendek yang ia gunakan tersikap hingga naik menampilkan paha mulusnya. Tak seperti biasa, Seulgi menggunakan rok span dan pendek seperti itu, bahkan ini sungguh berlebihan.

"Kau sedang menggoda?" ucap Jimin saat ia memasang sabuk pengamannya.

"Hah?" seolah tak tau apa-apa Seulgi memilih biasa saja dan mengabaikan ucapan Jimin.

Jimin mengambil nafasnya dalam-dalam dan mengeluarkannya dengan kasar, kemudian ia melepas jaket yang ia kenakan dan melemparnya tepat di atas paha mulus milik Seulgi. Menutupi paha mulus itu agar ia dapat menyetir dengan fokus.

Seulgi yang merasa tak suka dengan segera menyibak jaket Jimin kasar kemudian kembali melempar ke arah Jimin. "Apa-apaan sih kau ini?" ucap Seulgi karena tak terima di lempari jaket oleh Jimin.

Dan lagi-lagi Jimin mendengus berusaha untuk sabar menghadapi Seulgi. "Lain kali jangan pakai rok sependek ini ya?!" ucap Jimin sambil meletakan jaketnya di atas paha Seulgi lembut dengan nada yang lembut pula.

"Sudah jangan di lempar lagi!" peringat Jimin memerintah masih dengan nada lembutnya.

Seulgi hanya dapat mendengus kasar dan membiarkan jaket itu berada di atas pahanya. Sebenarnya ia juga sedikit risih mengunakan rok sependek itu, tapi entah mengapa ia hanya ingin saja.

Bahkan saat di kantor, Wendy di buat heran oleh Seulgi dengan rok pendek yang kelewat pendek. Bahkan banyak karyawan pria baik karyawan magang ataupu karyawan tetap terus memandangi Seulgi dengan tatapan penuh minat dan hal itu membuat Seulgi risih dan tak mau beranjak dari kursinya sambil menutupi pahanya dengan jaket Jimin yang dibawanya dengan pedebatan kecil.

"Kau kehabisan celana dan rok lain ya??" tanya Wendy tak percaya dengan penampilan baru sahabatnya itu.

"Ah entahlah, panjang ceritanya." dengus Seulgi kesal.

"Bagaimana, kau sudah menjawab Suga?" tanya Seulgi mengalihkan topik bahasan.

Wendy menggeleng, "eum, nanti akan ku jawab."

Seulgi mulai memutar kursinya mengarah ke Wendy, "kau mau jawab apa?" tanya Seulgi penasaran.

Wendy terseyum kemudian berbisik, "rahasia!"

"Aish menyebalkan!"

Tak lama setelah obrolan singkat dengan Wendy ponsel Seulgi berdiring, panggilan masuk dari pemerintah alias Jimin yang menyuruhnya untuk segera ke tangga darurat. Dengan sedikit terpaksa dan tidak nyaman Seulgi buru-buru ke tangga darurat dengan menutupi rok pendeknya itu agar tidak semakin memendek.

[S10] SOME [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang