Special Part

4.4K 537 49
                                    

Jimin baru saja menempati jabatan menjadi kepala bagian di lantai delapan setelah lima tahun bekerja di perusahan EH Cosmetic. Sesekali ia mengintip dari ruanganya, gadis incarannya dua tahun lalu. Kang Seulgi.

Jimin rasa ia sudah seperti orang gila saat mengingkat bagaimana tingkah Seulgi saat baru saja menjadi pegawai baru kontrak. Banyak membantu Seulgi dan sering dilibatkan dalam satu tim membuat Jimin mulai jatuh cinta pada gadis yang menurutnya beda itu. Bahkan Jimin sampai detik ini selama dua tahun atau mungkin lebih sama sekali belum berani mendekati Seulgi karena gadis itu terlalu misterius. Dan itulah salah satu yang membuat Jimin tertarik dengan Seulgi selain paras ayunya dan sikapnya yang ramah dan mengahangatkan hatinya.

Jimin mulai mengintip dari ruangannya, ia bersyukur masih bisa satu lantai dengan Seulgi. Dan Jimin hanya mengeleng saat ia sudah mengkhayal yang tidak-tidak. Mengkhayal dan mengandai-andai merajut masa depan bersama Kang Seulgi wanita incarannya.

Satu ide muncul di otak Jimin, senyumnya mengembang dan ia segera berjalan keluar ruangannya.

"Rekan-rekan sekalian, jangan lupa untuk nanti malam kita adakan makan malam bersama." ucap Jimin mendapat perhatian dari beberapa rekan kerjanya yang satu lantai.

Semua bertepuk tangan dan girang karena akan mendapat makan dan pesta gratis, hanya satu yang terlihat lilung dengan rambut sedikit acaknya kemudian ikut bertepuk tangan dan terseyum cangung. Kang Seulgi tak sadar karena ia baru saja menikmati sepuluh menit tidur siang menjelang sorenya.

Jimin terseyum simpul, bukan untuk sambutan hangat rekan kerjanya di satu lantai itu namun terseyum melihat tingkah Seulgi yang lain lagi. Ingin rasanya Jimin menjadikan Seulgi sebagai hak miliknya, namun apalah daya sepertinya Jimin sama sekali tak pernah di lirik oleh Seulgi.

Dan setelah jam kerja berlahirpun para karyawan di lantai delapan yang satu bagian dari Jimin sudah meluncur ke lokasi yang sudah di tetapkan. Duduk berjajar menanti hidangan yang akan memanjakan perut mereka. Jimin duduk di paling ujung, sekitar lima belas orang ada di sana dan Seulgi duduk di tengah bersebelahan dengan Wendy, menyenderkan kepala pada pundak Wendy. Dan ingin rasanya Jimin berada di posisi Wendy.

"Terima kasih makanannya, selamat makan!" seru salah satu karyawan saat mereka akan memulai santap malamnya.

Jimim hanya terseyum dan mulai dengn aktivitas makan malam bersama rekan-rekan kerjanya.

"Ayo bersulang untuk atasan baru kita!" seru salah satu karyawan yang lain dengan membawa beer yang sudah berada di gelas. Hanya Jimin yang memegang cola yang sudah ia tuang dalam gelasnya. Ingin minum tapi ia menyetir dan memiliki ide untuk mendekati Seulgi.

Semuanya bahagia mendapat makan malam dan minum sepuasnya secara gratis dari Jimin. Merayakan atas baru alias kepala bagian baru di lantai delapan.

"Terima kasih atas makan malamnya." pamit satu-satu karyawan EH pada Jimin.

Ada yang sudah lemas dan mabuk berat, ada pula yang masih dapat menopang tubuhnya. Jimin terseyum dengan satu persatu karyawannya yang berpamitan padanya.

"Kau tidak pulang?" tanya Jimin pada Seulgi yang masih sama sadarnya denganya.

Seulgi mengangguk, "iya pak." jawabnya sopan dan ramah.

"Ke arah mana?" tanya Jimin lagi dan di jawab oleh Seulgi.

"Kebetulan searah, mau pulang bersama?" tawar Jimin yang di beri senyum Seulgi kemudian wanita itu menggeleng.

"Tidak usah pak, terima kasih." ucapnya.

Kemudian suara Wendy memanggil Seulgi dengan lantang. "Seul ayo!" seru Wendy yang sudah berada di depan mobil milik kekasih jangkungnya.

[S10] SOME [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang