SOME twenty-two

3.5K 628 72
                                    

"Wah lama tak bertemu denganmu, kau sudah besar ya." ledek pria yang duduk di hadapan Seulgi.

"Dulu kau itu pendek, tapi sekarang kau juga masih sama pendek." lanjutnya berucap.

"Ku rasa kau yang berubah! Tak ku sangka kau bisa tinggi juga. Perasaan dulu kau lebih pendek dariku!" balas Seulgi sambil terseyum miring.

"Ck, berapa lama lagi arisannya selasai?" gumam pria itu sambil melihat jam di tangannya.

"Kau sekarang bekerja dimana?" tanya Seulgi kemudian.

"Di Hansung Hospital." jawab pria itu singkat.

"Bagaimana bisa pria sepertimu jadi dokter? Yang ada pasienmu akan kabur!" ledek Seulgi meremehkan.

"Heol! Diam lah!" protes sang pria.

"Seulgi-ssi?" panggil sang pria.

"Mwo? Seulgi-ssi?" balas Seulgi merasa abeh dengan panggilan itu.

"Lalu apa? Si pendek?"

"Aish!"

Dan pria itu terkekeh.

"Aku hanya ingin bertanya." ucapnya kemudian.

"Apa?" ketus Seulgi.

"Bisa tidak kau tidak ketus? Hah!" jengah sang pria.

"Tapi ini aku serius___" lanjutnya memberi jeda.

"Apa?" tanya Seulgi sekali lagi dengan nada yang lebih bersahabat.

"Kau sudah punya kekasih?" tanya sang pria.

"Kenapa memang? Bukan urusanmu juga?!"

Pria itu tertawa, "aku hanya kasihan saja dengan kekasihmu! Pasti menderita memiliki kekasih sepertimu!" ledek sang pria membuat Seulgi merah padam menahan amarhnya.

"Aish!" kesal Seulgi yang hampir malayangkan pukulan pada pria itu.

"Astaga! Kalian ini dari dulu bertengkar terus, kapan akurnya?" cegah ibu Seulgi saat Seulgi hendak memukul pria di hadapannya.

"Dia duluan bu yang memulai!" bela Seulgi atas dirinya.

"Astaga, Suga! Kau ini bukan anak lima tahun lagi. Masih saja suka menjahili Seulgi." tegur wanita paruh baya yang tak lain tak bukan adalah ibu dari pria bernama Suga itu.

"Halo tante!" sapa Suga ramah pada ibu Seulgi.

"Ya ampun Suga, sudah enam tahun ya tak bertemu. Bagaimana kabarmu? Tante dengar kau sekarang menjadi dokter di Hansung ya?" tanya ibu Seulgi yang di beri anggukan oleh Suga.

"Hari ini libur ya?" lanjut ibu Seulgi bertanya.

"Iya tante kebetulan libur." jawab Suga kemudian.

Dan kini berakhir mereka mengobrol banyak hal setelah sekian lama mereka tidak bertemu.

Disisi lain, Jimin baru saja bangun dari tidurnya. Pukul satu lewat ia baru saja bangun, maklum baru sekitar jam lima pagi ia tiba di apartemen dan bisa tidur sekitar pukul tujuh pagi tadi.

Dengan segera Jimin mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Seulgi. Walaupun tak ada satu pesan masuk dari Seulgi, Jimin tetap menghubungi Seulgi, ia ingin mengajak Seulgi berkencan sore ini.

"Aish, kanapa tak diangkat?" gerutu Jimin saat beberapa kali mencoba melakukan panggilan.

Jimin pun mulai mengetik beberapa kata lewat pesan yang akan ia kirim pada Seulgi, namun sayangnya beberapa pesannya malah tak terkirim. Dan sekali lagi Jimin mencoba menghubungi Seulgi namun panggilannya tak tersambung.

[S10] SOME [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang