SOME

12.5K 1K 59
                                    

"Hei, aku tak pernah melihat pacarmu! Kau sungguh punya pacar kan?" suara yang terdengar samar di kerasnya dentuman musik dj membuat beberapa wanita yang asik duduk sambil mengobrol di salah satu club malam itu lebih memperkencang suaranya.

"Dia sibuk!" balas yang di tanya dengan sedikit berteriak tapi masih terdengar samar.

"Sejauh mana hubungan kalian?" tanya gadis lainnya.

"Ya kalian tau-lah hubungan yang bagaimana?" jawabnya lagi asal.

Topik pembicaraan lima wanita cantik itu hanya tertuju pada satu orang. Kang Seulgi! Malam ini ia menjadi bahan obrolan bagi ke-empat teman-temannya.

"Kau sudah tidur dengannya berapa kali?" bisik salah satu diantara empat wanita itu, Jung Soojung.

Bahu Seulgi terangkat menandakan ia tak ingat, "sering!" ucap mulutnya tanpa suara.

"Apa pacarmu itu sangat kuat dan memuaskan?" sahut yang lain penasaran.

"Sangat!" jawab Seulgi pasti.

"Ku rasa hubungan kalian hubungan yang manis. Wah aku jadi penasaran dengan pacarmu!" lanjut Soojung menyenderkan tubuhnya pada sang pacar.

Sungguh sebenarnya Seulgi tak suka dengan pembicaraan semacam ini. Ia hanya mengikuti alur yang temannya buat untuk bertahan, ia bahkan tak memiliki kekasih. Sekalinya jatuh cinta tapi kenyataan tak sejalan dengan inginnya, dan yang lebih parahnya ia masih susah untuk berpindah kelain hati. Apakah cinta pertama yang bertepuk sebelah tangan sesulit itu?

"Ya begitulah!" jawabnya asal. "Lain kali akan ku kenalkan!" lanjutnya masih asal.

"Oh oppa!" panggil Wendy Son saat mendapati kekasihnya berjalan ke arah para wanita itu.

Hanya Seulgi yang kini duduk tanpa pasangan, bahkan tak malu-malu teman-temannya melakukan adegan mesra di hadapannya. Ya walaupun ada yang lebih parah dari ke-empat temannya itu. Namun Seulgi tak begitu suka, tak seharusnya segala sesuatu yang berkaitan dengan privasi hubungan di umbar-umbar.

Seulgi melihat temannya dengan tatapan malas, ia sungguh ingin keluar dari tempat ini sekarang juga. Dan entah mengapa Seulgi bisa mengikuti kebiasaan para teman yang bisa di katakan sahabatnya itu. Bermain di club malam dan bakan saling bercumbu dengan kekasih masing-masing.

"Hei, lain kali ajak pacarmu! Kita pesta bersama!" teriak Bae Suji, salah satu diantara mereka.

Rasanya Seulgi ingin segara keluar dari tempat itu. Bukan karena apa, tapi Seulgi muak dengan topik bahasa teman-temannya tentang hubungan seksual antara dirinya dan juga kekasihnya yang tentu saja kekasih fiktif. Rasanya Seulgi ingin undur diri saat tiba-tiba benda kenyal dan lembut menyentuh pipinya dan kemudian membisikan kata. "Tenanglah, aku akan membawamu keluar Seulgi-ssi!"

Park Jimin lelaki dengan stelan jasnya kini berada di ruangan vvip lantai dua salah satu club malam. Menemani dua sahabatnya yang sedang jatuh cinta dan satunya lagi sedang patah hati. Lama-lama ia bosan dan tanpa sengaja melihat sosok yang ia kenal berada di lantai dasar bersama dengan delapan orang lainnya.

Melihat hal itu tiba-tiba Jimin terseyum sendiri. Melihat wanita yang ia kenal tengah merasa tak nyaman dengan keadaan sekitarnya. Segera Jimin meninggalkan ruang vvip dan turun ke lantai dasar.

Cukup lama Jimin duduk di belakang sofa yang wanita itu duduki, bahkan Jimin mendengar semua obrolan para wanita yang menurutnya vulgar dan tak menghargai privasi. Dan lagi, Jimin terseyum bahkan kini menahan tawanya.

"Ck! Dari wajahmu saja kau sama sekali tak berpengalaman nona Seulgi?!" gumam Jimin menahan senyumnya.

"Hei, lain kali ajak pacarmu, kita pesta bersama!" suara samar itu masuk gendang telinga Jimin yang membuat pria itu terseyum puas dan berdiri dari duduknya. Berpindah tempat duduk di sebelah Kang Seulgi yang sedari tadi di belakangnya.

Tanpa ambil pusing dan pikir panjang karena mendapat tatapan dari beberapa pria yang ada di hadapannya, Jimin segera mengecup lembut pipi Seulgi yang menerutnya seperti marshmallow, tersara lembut dan aroma tubuhnya begitu wangi dan manis. Bagaimana rasa bibirnya? Pasti akan lebih lembut dan manis lagi, batin Jimin.

"Tenanglah, aku akan membawamu keluar Seulgi-ssi!." bisik Jimin kemudian dan sekali lagi mengecup Seulgi di samping telingannya yang membuat Seulgi merinding di buatnya.

"Maaf, aku harus bawa pacarku pulang!" pamit Jimin menautkan jari-jarinya pada Seulgi.

Wendy yang kebetulan berada di sebelah Seulgi sedikit mendegar suara samar, menatap sahabatnya itu dan mendapati sosok Jimin yang berbicara. Seketika mulut Wendy mengangga tak percaya, ekspresi berlebihan dari seorang Wendy Son.

Sedangkan Seulgi hanya terseyum cangung dan pasrah mengikuti Jimin  sesaat setelah Jimin membalas ucapan Bae Suji.

"Akan ku pastikan Seulgi menikmatinya!"

SOME

[S10] SOME [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang