Pernyataan Cemburu

1K 144 26
                                    


Halaman Dua Belas.

▪▪▪▪

"Klee!" Krystal menurunkan novel, menatap malas Chanyeol yang berjalan mendekat kearah kasur tempatnya berbaring. "Lo jadian sama Mark ?!" tanya Chanyeol langsung, sambil duduk di pinggiran kasur.

Krystal mencebik sebal, ia tahu siapa penyebar rumor tidak berdasar ini. Tentu saja si tukang cari masalah Sehun Rafardan Aldrich.

"Siapa yang jadian sih anjir." Omel perempuan itu akhirnya.

Chanyeol mengernyit. "Kata sehun lo jadian sama mark tadi siang."

Sekali lagi Krystal memaki Sehun. "Dan lo percaya gitu?"

Chanyeol mengangguk. Krystal mendecih sebal, dia heran sebenarnya Chanyeol itu sahabatnya atau bukan sih. Ya Krystal tahu Chanyeol juga bersahabat baik dengan Sehun tapi tetap saja. Bukakah Chanyeol lebih lama mengenalnya? sedangkan Sehun laki-laki itu bahkan baru mengenal Chanyeol saat masuk SMP.

"Lo beneran jadian?" tanya Chanyeol lagi. Kedua alisnya bertaut, matanya menatap serius Krystal seolah menuntut jawaban.

"Nggak anjir." Krystal menatap Chanyeol garang. "Lo tuh ya, di bilangin nggak ya nggak."

"Yaudah sih, nggak usah ngomel jugabkali. Gue kan nanya doang."

"Ya lo nyebelin, pake nyebar rumor sembarangan."

Chanyeol menatap sebal Krystal. "Kok jadi gue yang di salahin, kan gue taunya dari Sehun." Bibirnya kini maju beberapa centi, membuatnya terlihat lucu sekaligus menjijikan di mata Krystal.

"Ya siapa suruh lo percaya omongan si kutu dugong."

Chanyeol mendesah pasrah, "Ya Allah, tal. Hue kesini cuma buat mastiin doang. salah mulu dah gue." Chanyeol bangkit dari duduknya membuat Krystal menatapnya garang.

"Mau kemana lo?!"

Chanyeol mengerucutkan bibirnya sekali lagi. "Kamar Jaehyun, ngegame." Balasnya singkat, dan kini mulai mengambil langkah untuk keluar menuju kamar Jaehyun yang berada tepat di sebelah kanan kamar Krystal.

"Heh."

Chanyeol berbalik menatap malas Krystal. "Apa?!" tanyanya tak santai.

"Bilangin si dugong besok dia habis di tangan gue."

"Halah sok-sokan, kayak bisa habisin Sehun aja." Cibir Chanyeol pelan sekali takut di dengar Krysta. Bisa habis dia jika sampai perkataanya di dengar.

"Apa lo bilang?!"

"Nggak ada, cuma bilang oke doang." Jawab Chanyeol mencoba santai lalu kembali melangkah keluar dari kamar bernuansa monochrome itu.

"Alvaro Chanyeol, tutup pintunya!" teriakan Krystal membuat Chanyeol mau tidak mau berbalik lagi untuk menutup pintu kamar. Benar-benar merepotkan, padahal Krystal bisa menutup pintunya sendiri dan juga jelas-jelas ia tahu kalau saat ini Chanyeol sedang marah padanya tapi perempuan itu dengan seenaknya menyuruhnya melakukan ini itu.

Suara hentakan kuat pada pintu kamarnya membuat Krystal berjenggit kaget dan merutuki kelakuan kekanakan Chanyeol. Namun setelah itu Krystal tersenyum, setidaknya satu hal yang ia tahu bahwa Chanyeol tidak akan bisa marah padanya.

Krystal kembali termenung, nama Sehun memenuhi kepalanya sekarang. Malam itu Krystal bertekad untuk memberi pelajaran pada Sehun besok.

▪▪▪▪

Seperti hari-hari biasanya, setiap pagi Chanyeol selalu menjadi tamu tetap di rumah Krystal. Krystal tersenyum geli menatap Chanyeol yang kini sedang menikmati sarapan bersama Jaehyun--adik Krystal. Sudah ia duga, seorang Chanyeol mana mungkin akan marah dalam waktu yang lama.

You Are My X !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang