Halaman Empat Enam.▪▪▪▪
Krystal benar-benar tidak menyangka dengan apa yang dilihatnya saat ini. Seorang Sehun Rafardan Aldrich berdiri tepat di samping meja tempat dirinya dan Mark duduk. Krystal tidak percaya jika Sehun benar-benar merealisasikan ucapanya. Tadi saat mereka saling berkirim pesan, Krystal memberitahu Sehun dimana dirinya berada sekarang karena memang Sehun memaksa untuk tahu. Sehun bilang akan menyusul Krystal saat itu juga. Dan Krystal? Ia hanya membalas iya karena Krystal pikir Sehun tidak akan mungkin melakukanya, mengingat sekarang masih jam sekolah. Tapi lihat apa yang ditemukanya saat ini? Seorang Sehun berdiri di hadapanya dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Lo—lo ngapain kesini?" Cetus Krystal dengan wajah kagetnya.
Sehun sendiri hanya mengendik,kemudian mengambil duduk di samping Krystal dengan pandangan yang tidak lepas dari Mark. "Lo yang suruh gue kesini." Jawab Sehun kemudian.
Krystal mencebik mendengar jawaban Sehun yang tidak masuk akal itu. Tanganya bergerak memukul pundak Sehun keras, hingga membuat laki-laki itu meringis. "Lo gila apa ya?! Lo nggak bisa bedain mana yang becanda mana yang serius. Itu gue becanda bego" Cetus Krystal lagi memandang Sehun geram.
"Kayak yang lo bilang, gue terlalu bego buat bedain mana yang serius mana yang becanda." Balas Sehun cuek yang langsung dibalas cebikan oleh Krystal. "So, lo bawa kabur cewek gue kemana aja?" Pandangan Sehun beralih pada Mark yang sedari tadi diam saja melihat keduanya.
Mark terkekeh pelan, dan Sehun tahu arti dari kekehan itu. Mark sedang mengejeknya. "Mantan lebih tepatnya, ya nggak?" tanya Mark sembari menatap Krystal.
Krystal sendiri hanya bisa tersenyum canggung tidak tahu harus menjawab apa. Ia akan merasa bersalah jika menjawab Iya, melihat bagaimana cara Sehun menatapnya sekarang. Tapi juga tidak mungkin mengatakan tidak, karena memang perkataan Mark memang benar adanya. Hubungan mereka memang tidak lebih dari sekedar mantan. Maka dari itu Krystal memilih diam saja.
Melihat Krystal yang diam saja membuat Sehun sedikit merasa kecewa. Jujur ia sedikit berharap kalau Krystal akan menjawab tidak. Sehun pikir hubungan mereka lebih dari sekedar mantan. Tapi sudahlah, itu hak Krystal untuk bereaksi seperti apa.
"Sehun ih—" Krystal berseru jengkel saat Sehun dengan tidak tahu malu menegak habis minuman Krystal, dan hanya mengendik cuek saat Krystal memprotes, membuat Krystal sekali lagi memukul bahu laki-laki itu keras.
"Gue pesenin yang baru" Tawar Mark pada Krystal yang langsung di balas gelengan cepat oleh perempuan itu.
"Eh nggak usah Mark, nggak apa-apa kok." Balas Krystal dengan senyumnya. Sungguh ia tidak enak jika harus membuat Mark membayar minumanya lagi kal ini.
Sehun yang melihat reaksi Krystal pun hanya mendelik geli. "Nggak usah sok manis tai kucing." Bisiknya pada Krystal. Sungguh melihat Krystal bertingkah manis seperti itu pada orang lain benar-benar membuat Sehun enek. Lihat saja, perempuan itu selalu berusaha terlihat baik dihadapan laki-laki lain. Sedangkan saat dihadapanya selalu bertingkah menyebalkan.
Mendengar Sehun mengulang kembali kata ledekanya pada laki-laki itu tadi membuat Krystal mencebik sebal. Kali ini bukan tangan, melainkan kaki yang ia gunakan untuk menendang tulang kering Sehun di bawah meja. "Lo diam aja sih kutu ayam." Bisik Krystal mendekat pada telinga Sehun, kemudian kembali tersenyum saat memandang Mark.
Sehun sendiri hanya mencibir melihat tingkah Krystal.
Sedang Mark? laki-laki itu hanya bisa tersenyum masam melihat interaksi dua orang dihadapanya itu. Krystal benar-benar berubah menjadi orang yang berbeda saat di hadapan Sehun. Perempuan yang selalu bersikap kaku di depanya itu berubah menjadi lebih cerewet dan aktif. Saat itu Mark sadar bahwa posisinya memang masih jauh untuk bersanding dengan Sehun di hati Krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My X !
Fiksi RemajaNote : Beberapa Chapter di Private!! WARNING!! Jangan ditiru/menjiplak karya ini. Terimakasih! Jakarta, 2015 " Dasar cowok sampah! Gue mau kita putus!!" Pekik Krystal Tepat di muka lawan bicaranya. Sehun, laki-laki itu tertawa remeh mendengar perkat...