Laki-laki dan Tingkahnya

1.2K 184 17
                                    


Halaman Empat.

▪▪▪▪

Bel masuk sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Tapi Krystal masih saja berkeliaran sepanjang koridor mencari seseorang yang entah sejak kapan menjadi kewajibanya. Langkah perempuan itu terhenti di depan sebuah pintu bertuliskan lapangan indoor, beberapa detik Krystal terdiam memikirkan rencana selanjutnya. Ia menghela nafas sebentar kemudian menghembuskannya dengan kasar.

"Fighting!" Gumamnya.

Dengan keyakinan yang terkumpul, Krystal memberanikan diri membuka pintu di hadapanya. Perempuan itu mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Matanya berhenti pada sosok seorang laki-laki yang sedang berbaring di salah satu tangga panjang lapangan. Dengan ragu Krystal berjalan mendekat kearah laki-laki itu.

Kini ia telah berdiri tepat disamping laki-laki yang berbaring dengan tangan kiri yang ia gunakan sebagai alasan kepala dan tangan kanan yang menutupi sebagian wajahnya. Krystal memainkan kukunya sebentar, menimang – nimang bagaimana cara agar laki-laki itu menyadari keberadaanya.

"Sor-ry." Panggil Krystal ragu.

Hening.

Krystal berdehem pelan, kali ini ia memberanikan diri mengguncang pelan tangan si lelaki. "Mark?"

Masih hening.

Krystal menghembuskan nafas kasar, merasa sia-sia dengan idenya. Perempuan itu pun memutuskan untuk pergi, sebelum akhirnya sebuah suara menginterupsinya untuk berhenti.

"Kenapa?" Mark bangkit dari posisi tiduranya, menatap datar Krystal membuat perempuan itu menunduk salah tingkah.

"Kenapa?" Mark bangkit dari posisi tiduranya, menatap datar Krystal membuat perempuan itu menunduk salah tingkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"L—lo kenapa nggak masuk?" Tanya Krystal ragu.

Mark menaikan sebelah alisnya. "Bukan urusan lo." Jawabnya datar kemudian bangkit hendak meninggalkan ruangan.

Krystal mendelik mendengar jawaban Mark yang terlampau menyebalkan, ia menoleh menatap punggung laki-laki yg mulai menjauh itu. "Ya jelas itu urusan gue lah, gara-gara lo gue kena semprot bu Yasmin tiap hari. Kalau mau bikin ulah yah minta pindahin ke kelas lain aja sana. Jangan bikin orang lain susah karena kelakuan lo!" Bentak Krystal.

Langkah kaki Mark terhenti, laki-laki itu tersentak dengan ucapan Krystal. Ia berbalik menatap tajam manik Krystal, membuat yang ditatap menunduk cepat karena ketakutan. Krystal menggingit bibirnya kasar, menyesali kelakuanya barusan. Bunyi hentakan keras pada pintu yang ditutup membuat Krystal kembali mendongkakan kepala menatap kosong pintu di hadapanya. Ia menunduk lemah.

"Kayaknya mulut gue perlu di pasangin filter deh biar nggak asal bacot." Gerutunya pada diri sendiri.

▪▪▪▪

Mark berjalan santai menyusuri koridor sekolah, tangan dimasukan kedalam saku celana, wajahnya yang pucat tanpa senyuman menambah nilai plus pada penampilanya, membuat siapa saja yang melihat akan tertegun dengan ketampananya. Setelah kejadian di lapangan indoor tadi membuat Mark mau tak mau harus meninggalkan tempat persembunyian andalanya itu dan mencari tempat persembunyian baru.

You Are My X !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang