Satu Hari Baik

765 142 38
                                    


Halaman Dua Sembilan.

▪ ▪ ▪ ▪

Seperti biasa, setiap pulang sekolah Krystal akan menunggu chanyeol di parkiran untuk pulang bersama. Hal itu seolah sudah menjadi tradisi, kalau chanyeol tidak sedang sibuk maka mereka akan jalan-jalan dulu sebelum pulang, dan itu merupakan hal yang paling disukai Krystal. Jalan-jalan kemudian berakhir dengan di traktir.

Krystal berdiri bersender di badan mobil milik Chanyeol. Matanya melirik ke mobil yang terparkir tepat di sebelah mobil Chanyeol. Itu mobil Sehun, Krystal hafal betul mobil itu.

"Ayo balik."

Krystal mendongkak memandang heran Sehun yang tiba-tiba berdiri dengan kedua tangan yang dimasukan kedalam saku di hadapanya. Perempuan itu diam saja, tak menanggapi seruan Sehun barusan, membuat Sehun mendengus kesal.

"Mau balik nggak lo? ato lo mau nemenin pak abdur jagain sekolah?" cerocos Sehun yang mulai sebal karena di abaikan.

Krystal menaikan sebelah alisnya heran dengan tingkah aneh Sehun. "Gue balik sama chanyeol." Tegasnya.

"Siapa bilang? lo balik sama gue, ayok." balas Sehun tak mau kalah. Tanganya bergerak menarik tangan Krystal.

Mendapat pemaksaan seperti itu membuat Krystal murka. Perempuan itu menghentak genggaman Sehun. "Apa-apaan sih lo, main tarik seenak jidat lo." sebelah tanganya bergerak mengebas pergelangan tangan yang tadi di genggam Sehun, seolah ingin menyapu bersih bekas tangan laki-laki itu.

Aksi Krystal tadi tentu saja mengundang amarah Sehun. Laki-laki itu menarik nafas dalam , kemudian menghembuskanya lagi sebelum berucap. "Chanyeol masih rapat sama anak basket, ada pak edo juga jadi bakalan lama. Dia nitip lo sama gue, kalo bukan karena Chanyeol juga gue ogah nganter lo balik." Ujar Sehun sarkas.

"Lo bukanya anak basket juga?"

Sehun berdehem gugup karena pertanyaan Krystal. "G-gue kan pemain unggulan, jadi gue di bolehin balik duluan. Udah buruan naik." Tentu saja Sehun berbohong, mana mungkin pak Edo melepaskan siapapun yang tidak mengikuti rapat team. Tidak ada pengecualian di team mereka, dan Sehun yakin besok akan mendapat hukunan berat dari bolosnya ini.

Krystal mencebik sebal mendengar penjelasan Sehun barusan, terutama di bagian akhir ucapan laki-laki itu. "Yaudah gue tunggu Chanyeol aja." Tegasnya membuang muka mengabaikan Sehun.

"Di bilangin bakal lama, batu banget sih lo." Gerutu Sehun yang sudah mulai kesal, bersamaan dengan itu gerimis mulai turun. Spontan Sehun meletakan telapak tanganya ke atas kepala Krystal membuat gadis itu kaget dengan aksi Sehun.

"G-gue naik taksi aja kalu gitu."

"Nggak, bahaya, kalo lo kenapa-kenapa ntar gue yang kena sama chanyeol."

"Yaudah gue telfon jae-"

"Halah bawel, keburu hujan." Gerutu Sehun. Ia akhirnya menarik tangan Krystal dan membawa perempuan itu masuk kedalam mobil.

"Lo apa-apaan sih, gue nggak mau balik sama lo!" omel Krystal saat Sehun menaruh bokongnya di kursi pengemudi.

Sehun memandang Krystal sekilas sembari memasang sabuk pengamanya. "Halah, sok-sokan nggak mau, gue tarik juga pasrah aja lo tadi." Celetuk Sehun tak mau kalah.

Wajah Krystal sontak berubah merah karena ucapan Sehun, perempuan itu malu menyadari dirinya yang diam saja saat di tarik Sehun tadi. "Yaudah gue turun sekarang." Ancamnya sembari mengambil ancang-ancang hendak turun.

"Ey, becanda nyai. Sensi amat." Sehun dengan segera menahan lengan Krystal. "Duduk lagi ya." Pintahnya dengan nada yang lebih lembut. Well, hanya itu cara untuk meredakan emosi wanita bukan? Bersikap manis dan mengalah.

You Are My X !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang