Tentang sebuah Alasan

866 150 66
                                    

Halaman Empat Satu.

▪▪▪▪

Alunan musik pop menyelimuti suasana hening di mobil itu. Lamunan tentang memori lama terputar kembali di otaknya tanpa disuruh. Setelah mendengar cerita dari Baekhyun tadi Sehun memutuskan untuk pergi kerumah Krystal. Mencari tahu langsung cerita sebenarnya dari perempuan itu. Sungguh selama ini Sehun tidak tahu bahwa sebuah kesalahpahamanlah yang membuat Krystal memilih mengakhiri hubungan mereka. Dulu, Sehun pikir Krystal memutuskan berpisah karena bosan.

Saat itu perpisahan mereka memang berakhir dengan tidak baik. Usia yang masih beli serta emosi yang masih labil membuat tidak ada satu pun dari mereka yang mau mengalah, dan malah saling menyalahkan satu sama lain. Benar kata Baekhyun, jika saja ada dari mereka yang mau meruntuhkan sifat egois mereka saat itu. Semua pasti tidak akan menjadi serumit ini.

Sehun memarkirkan mobilnya di pekarang rumah Krystal. Laki-lak itu sempat melirik sebentar kerumah Chanyeol, kemudian melangkah mantap menuju depan pintu bangunan kokoh di depanya itu. Ada sedikit rasa ragu yang hinggap, saat memori tentang pertengakaranya dengan Krystal tempo hari terputar kembali di benaknya. Sejak kejadian di Uks, Krystal benar-benar mendiaminya dan Sehun sendiri yang masih merasa bersalah pun tidak berani untuk sekedar menyapa Krystal setelah itu.

Cukup lama laki-laki itu terdiam, sebelum akhirnya bergerak memencet bel rumah keluarga Prasaja itu. Sehun sedikit tersentak melihat sosok laki-laki yang membuka pintu dihadapanya. Itu Jaehyun, adik Krystal. Sehun kenal anak itu, dulu saat masih pacaran dengan Krystal. Sehun sering menghabiskan waktu bermain PS dirumah Chanyeol bersama Jaehyun. Dulu, Sehun tidak berani main kerumah Krystal, jangankan main menunjukan batang hidungnya ke Ibu Krystal saja tidak berani. Saat itu usia mereka masih terlalu muda di mata orang dewasa untuk mengenal yang namanya pacaran.

"Sebentar, gue panggil Krystal. Duduk dulu." Ujar Jaehyun mempersilahkan Sehun untuk masuk. Laki-laki itu seolah tahu maksud kedatangan Sehun. Tidak ada nada ramah seperti yang Jaehyun berikan dulu padanya. Bahkan wajah anak kecil yang mulai bertumbuh dewasa itu terkesan dingin, berbeda dengan sosok Jaehyun yang dikenalnya dulu.

Sehun mengangguk canggung, laki-laki itu membuang nafas kasar bersamaan dengan perginya Jaehyun. Cukup lama ia menunggu, sampai sosok Krystal akhirnya muncul dari balik tangga rumah. Sehun tebak, perempuan itu pasti tidak mengharapkan kedatanganya. Jelas saja bukan? Orang bodoh mana yang mau menerima tamu seorang yang sudah berlaku kasar padanya.

"Ngapain kesini?" Krystal bertanya seiring dengan bokongnya yang menyentuh sofa. Perempuan itu menatap aneh Sehun yang kini melemparkan tatapan yang sulit diartikan padanya.

"Maafin gue."

Singkat memang, namun cukup untuk membuat Krystal mengernyitkan dahi tak mengerti. Perempuan itu semakin kaget saat melihat wajah pucat Sehun berubah merah.

"Maafin gue, tal. Maafin gue karena nggak pernah tanya alasan lo mutusin gue, maafin gue yang selama ini nyalahin lo soal putusnya kita, maafin gue karena selalu kasar sama lo tanpa pernah mikirin keadaan lo." Ujar Sehun lancar, laki-laki itu kini berpindah tempat di samping Krystal, menggenggam tangan perempuan itu erat, layaknya seorang pacar yang meminta pengampunan. "Maafin gue, tal." Ucapnya sekali lagi.

Krystal tersentak dengan sikap Sehun, Krystal akui ia sedikit tersentuh dengan perlakuan Sehun saat ini. Tapi lebih daripada tersentuh, ia malah kaget. Tidak mengerti dengan sikap Sehun yang tiba-tiba aneh seperti ini. "Lo kenapa? Kalau tentang masalah kemaren, udah gue lupain kok." Jelas Krystal. Perempuan itu membiarkan saja genggaman Sehun padanya.

Sehun mendongkak, menatap Krystal dalam. Laki-laki itu menggeleng keras menatap Krystal. "Gue udah dengar semuanya dari Seulgi." Jawab Sehun, mungkin lebih baik baginya untuk langsung menyebut Seulgi sebagai si pemberi tahu. Jika menyebut Baekhyun, maka akan memakan waktu lama untuk menjelaskan teknis cerita itu yang bisa sampai ketelinga Sehun.

You Are My X !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang