Orang Menyebutnya Perhatian

1.1K 163 12
                                    

Halaman Delapan.

▪▪▪▪

"Jangan homoan disini dong!" Krystal melangkah maju mendekati dua laki-laki yang saling menjauhkan diri satu sama lain. "Ngapain peluk-pelukan di tempat kayak gini, masih pagi gini pula. Lo berdua nggak lagi mesuman kan?" Ucapnya menatap curiga kedua laki-laki itu.

"Eh neg Ital." Sapa Baekhyun cengengesan. "Jangan salah paham gue cuma minta tolong sama Sehun buat editin vlog gue kok, lagian abang masih suka donat kali." Ucap Baekhyun ambigu laki-laki itu menepuk bahu Krystal pelan, membuat Krystal terkekeh.

"Iyain biar kelar." Ucap Krystal.

"Ngapain lo disini?"

Krystal menaikan sebelah alisnya menatap heran laki-laki berpostur tinggi yang berdiri di sebelah baekhyun. "Ngapain gue disini?" Krystal berucap mengulangi pertanyaan Sehun. "Jalan. Lo nggak liat?!"

Sehun mendesah kasar. Krystal selalu saja menyolot padanya. "Ya, lo ngapain jalan kesini? Ini bukan tempat untuk lo datengin seenaknya." Sehun menatap sebal Krystal, seolah memberi peringatan pada perempuan itu.

"Kenapa nggak? Emang samping gudang bukan area sekolahan?" Balas Krystal sengit, membuat Sehun menggertakan giginya menahan kesal.

Baekhyun yang peka membaca situasi pun mulai mengambil langkah perlahan meninggalkan sepasang remaja itu. Ia tahu sebentar lagi akan terjadi perang dunia ke III, jadi harus cepat dihindari sebelum dirinya ikut menjadi korban.

"Yaudah sana pergi." Suruh Sehun,

"Dih najis, lo ngusir gue?!" Balas Krystal sengit.

"Pokoknya jangan kesini lagi, lo boleh jalan kemana aja di sekolahan ini tapi nggak disini."

Krystal terseyum remeh mendengar perkataan Sehun yang menurutnya menyebalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Krystal terseyum remeh mendengar perkataan Sehun yang menurutnya menyebalkan. "Siapa lo sok-sokan larang gue ini itu?" Perempuan itu melipat kedua tanganya di depan dada seolah menantang Sehun.

Sehun mencebik sebal melihat tingkah Krystal. "Batu banget lo, di bilang jangan yah jangan." Sehun tahu bahwa percuma saja melarang Krystal ini dan itu, karena pada dasarnya perempuan itu sangat keras kepala. Sebenarnya ia malas mendengar ocehan protes Krystal, tapi itu lebih baik dari pada perempuan itu datang ke gudang lagi.

"Kenapa? Ini masih termasuk area Taruna, dan gue sebagai salah satu siswi disini ber hak dong menikmati apa yang ada di sekolahan ini." Krystal berujar cuek membuat Sehun semakin menggeram menahan kesal sudah ia bilang bukan bahwa Krystal itu perempuan berkepala batu.

"Lo tolol atau bego sih? Ini bukan tempat buat lo datengin seenaknya, disini isinya cowok nakal semua!" Sehun sedikit membentak. Jujur saja jika Sehun bisa, ia ingin sekali menjitak kepala batu Krystal agar mengerti akan maksud dari peringatanya. Hanya saja saat ini ia memilih menahan keinginanya tersebut karena tak mau di terkam balik oleh macan betina seperti Krystal.

You Are My X !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang