Defenisi Perhatian

751 132 43
                                    


Halaman Sembilan Belas.

▪▪▪▪

Krystal menarik nafas dalam, ekspresinya berubah tak suka ketika melihat Irene, terutama saat perempuan itu memamerkan senyum sok polosnya itu. Seketika membuat moodnya rusak. Tanpa aba-aba ia bangkit, hendak meninggalkan kantin saat itu juga. Namun, langkahnya terhenti karena sebelah tanganya di tahan oleh Sehun. Laki-laki itu menatap dalam mata Krystal.

"Mau kemana lo?"

Krystal menghentak kasar tangan Sehun. "Bukan urusan lo! Urusin noh cewek lo." Sinis Krystal, sembari melirik kearah Irene. Ia dapat melihat dengan jelas bagaimana cara Irene menatap remeh padanya.

"Cewek apaan sih, lo tu—"

"Nggak butuh dongeng lo." Krystal memotong ucapan Sehun, ia akhirnya berjalan keluar kantin mengabaikan teriakan Sehun padanya.

Sehun menggerang frustasi melihat kelakuan Krystal, ia hendak berjalan menyusul perempuanitu namun terhenti karena Irene menahan pergelangan tanganya.

"Kamu mau kemana hun?" Tanya Irene dengan suara super lembutnya. "Temenin aku makan yah, aku nggak berani makan sndirian di kantin, kamu tahu kan, aku nggak kenal siapapun selain kamu disini." Tatapan Irene berubah sendu, membuat Sehun sedikit tidak tega meninggalkanya.

Sehun menghela nafas dalam, ia bingung harus berbuat apa. Di satu sisi ia kasihan dengan Irene, apalagi Irene masih terbilang baru dengan suasana sekolahnya. Di sisi lain ia ingin sekali mengejar Krystal, ia merasa perlu berbicara dengan perempuan itu, entah apa yang perlu di bicarakan.

Bola mata Sehun melebar ketika mendapati sosok pria pendek bergaya eksentrik yang di kenalnya berjalan memasuki kantin. Itu Baekhyun. "Woy cabek sunda!!" Teriaknya, Sehun melambaikan tanganya memanggil Baekhyun untuk mendekat.

"Apasi anjing, mak gue ngasih nama bagus-bagus bukan buat lo plesetin jadi cabek ya." Omel Baekhyun kini berdiri berhadapan dengan Sehun. Baekhyun melirik sekilas kearah Irene yan berdiri disamping Sehun, kemudian menarik Sehun mendekat. "Siapa hun, geulis pisan euy." Bisiknya pelan pada Sehun.

"Bacot jing." Sahut Sehun, ia merangkul Baekhyun menghadapkanya kepada Irene. "Ren, sama dia dulu yah makanya, lain kali aku temenin kamu makan lagi." Ucap Sehun terburu-buru.

Laki-laki itu menepuk bahu Baekhyun pelan. "Titip dia." Pesanya pada Bekhyun sebelum berlari meninggalkan kantin menyusul Krystal.

Melihat itu membuat Irene menghembuskan nafas kasar, suasana hatinya berubah kesal karena kelakuan Sehun maupun Krystal barusan. Krystal Prasaja, gadis sialan itu benar-benar menyebalkan. Pikirnya.

Berbeda dengan Irene yang memasang wajah jutek, Baekhyun malah girang setengah mati karena di tinggalkan Sehun dengan perempuan cantik di hadapanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbeda dengan Irene yang memasang wajah jutek, Baekhyun malah girang setengah mati karena di tinggalkan Sehun dengan perempuan cantik di hadapanya. "Nggak dapat Ital dapat si eneng geulis, mayanlah." Bisiknya dalam hati.

You Are My X !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang