Halaman Empat Puluh.
▪▪▪▪
Sulit bagi Baekhyun untuk percaya dengan cerita Kai tempo hari mengenai perselingkuhan yang dilakukan Sehun yang menjadi Krystal mengakhiri hubungan mereka. Baekhyun cukup mengenal Sehun, bukan sehari dua hari tapi sudah bertahun-tahun bahkan sejak baru lahir. Sehun bukan hanya tetangga yang kebetulan menjadi teman sekolahnya, Sehun adalah sahabatnya. Baekhyun tahu bagaimana perawakan Sehun. Maka dari itu sulit untuknya percaya dengan apa yang ia dengar dari Kai.
Ini weekend, jadi Baekhyun memutusan untuk melepas bosan dengan main kerumah Sehun, seperti yang ia lakukan setiap hari.
"Assalamualaikum, bunda cantik." Sapa Baekhyun pada Jihan, ibu Sehun yang sedang menyiram tanaman di halaman depan. "Lami ada bun?" tanya Baekhyun yang langsung mendapat respon sinis dari Jihan.
"Lami aja yang kau cari. Kamu itu jangan ajarin anak bunda yang polos jadi suka gosip kayak kamu ya. Cowok kok kerjanya gosip mulu." Sindir Jihan pada Baekhyun yang hanya dibalas cengiran oleh laki-laki itu. Jihan kadang bingung dengan kelakuan Baekhyun, anak itu teman satu sekolah bahkan satu kelas dengan Sehun. Tapi kok mainta sama Lami mulu.
"Baekhyun mana pernah ngajakin Lami gosip, bunda mah fitnah aja." Baekhyun berujar dengan tangan mengayun kedepan. "Btw, bunda. Tau nggak si dewi asistenya tante Mala, katanya udah berhenti gara-gara ketahuan mukulin Devano." Cerita Baekhyun pada Jihan yang sontak membuat ibu dua anak itu menghentikan aktifitasnya dan mendekat pada Baekhyun.
Jihan yang memang cukup tertarik dengan kehidupan seputar rumah tangga tetangga kompleksnya pun tidak tahan untuk tidak merespon cerita Baekhyun. "Ah, masa sih. Tau dari mana kamu?"
"Ih serius bun. Tadi mbak dini cerita sama mama, abis beli sayur. Katanya si devano sampe lebam gitu, kasihan anak kecil digituin." Ujar Baekhyun mengingat kembali cerita Dini, asisten dirumahnya yang tadi pagi bergosip pada mamanya, dan kebetulan Baekhyun ada disana. Sehingga mau tidak mau, akhirnya ikut menimak cerita mbak Dini pagi tadi.
Jihan melotot mendengar cerita Baekhyun. "Yaampun jahat banget sih dia. Kan, bunda udah duga kalau di dewi itu pasti kerjanya nggak beres. Kan waktu pertama kali dia kerja bunda udah bilang sama bu Mala kalau feeling bunda tuh nggak enak sama si Dewi. Bu Malanya aja yang nggak percaya." Beritahu Jihan panjang lebar. Jangan lupakan dengan gaya rempong ala ibu-ibunya.
Baekhyun tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa melihat Jihan. Pantas saja Lami suka menggosip, lihatlah bagaimana kelakuan bundanya. "Bunda katanya nggak boleh ngegosip, baru di pancing dikit aja udah langsung." Ledek Baekhyun pada Jihan.
Wanita paruh baya itu mengerucut sebal. "Ih ini kan berbagi cerita bukan gosip." Celetuk Jihan memukul pundak Baekhyun. "Jadi gimana, itu si dewi?" tanya Jihan lagi.
Baekhyun tertawa terbahak. "Aduh, udah ah bunda. Tanya sama mbak Dini aja. Baekhyun lagi ada urusan penting sama Lami." Jawab Baekhyun akhirnya masuk kedalam rumah mencari sosok Lami. Hari ini Baekhyun bertekad akan mengorek seputar Sehun pada Lami sebanyaknya.
▪▪▪▪
Baekhyun menghembuskan nafas berat, karena tidak mendapatkan jawaban untuk semua rasa penasaranya. Percuma saja satu jam lebih bersama Lami, selain tidak tahu apa-apa soal Sehun. Bocah puber itu lebih banyak mengorek soal Chanyeol pada Baekhyun. Baekhyun akhirnya memutuskan untuk menghempaskan dirinya di sofa ruang TV keluarga Aldrich bergabung dengan Sehun yang ada disana. Berkali-kali ia memandang Sehun, mencoba mempercayai apa yang di dengarnya dari Kai tempo hari.
"Apasi anjing, naksir lo sama gue?" Sehun menggerutu saat menyadari tatapan Baekhyun padanya.
Baekhyun sendiri hanya mencebik sebal. Ingin sekali ia bertanya langsung pada Sehun, tapi ia sudah berjanji pada Kai untuk tidak membongkar cerita ini pada siapapun. Sekali lagi Baekhyun menghela nafas berat, dan beralih menatap TV di depanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My X !
Teen FictionNote : Beberapa Chapter di Private!! WARNING!! Jangan ditiru/menjiplak karya ini. Terimakasih! Jakarta, 2015 " Dasar cowok sampah! Gue mau kita putus!!" Pekik Krystal Tepat di muka lawan bicaranya. Sehun, laki-laki itu tertawa remeh mendengar perkat...