Maafnya

830 153 62
                                    

Halaman tiga sembilan

▪▪▪▪

"Jangan pergi dulu, please."

Krystal menghela nafas berat, memandang kearah tanganya yang ditahan oleh Sehun. Setelah ditinggal pergi oleh Baekhyun tadi, Krystal juga berencana untuk pergi. Tidak ada sedikit pun niatnya untuk tetap tinggal berdua dengan Sehun di Uks setelah apa yang laki-laki itu lakukan padanya tadi. Krystal masih terlalu sakit hati dengan perlakuan Sehun padanya, harga dirinya benar-benar terluka di karena laki-laki itu.

"Seenggaknya obatin tangan lo dulu sebelum pergi." Tutur Sehun sekali lagi, dengan pandangan memohon pada Krystal. Laki-laki itu kini duduk di bangku yang ada di samping ranjang.

Krystal mendesah remeh, perempuan itu menghempas paksa pegangan Sehun padanya. "Mau gue obatin atau nggak apa urusanya sama lo? Nggak usah sok care sama gue, gue muak tau nggak! Urusin aja cewek lo yang lemah lembut itu, cewek bar-bar kayak gue bisa ngurusin diri sendiri." Sindir Krystal pada Sehun. Ada sedikit rasa nyeri saat ia berkata seperti itu, ini seperti memutar kembali semua perkataan Sehun padanya.

"Tal, please."

"Jangan sebut nama gue. Gue cewek gampangan, ingat?" tukas Krystal dalam, mengingat kembali setiap perkataan yang Sehun lontarkan padanya tadi. "Cowok sempurna kayak lo nggak pantas sebut nama cewek gampangan kayak gue."

Bola mata Sehun melebar mendengar perkataan Krystal barusan. "Maafin gue." Sehun menunduk tidak berani membalas tatapan Krystal padanya. "Maafin gue yang nggak bisa ngontrol rasa cemburu gue, dan malah ngelampiasin semuanya ke lo. Maafin sikap bodoh gue, tal." Ucap Sehun akhirnya.

Krystal terdiam sebentar, menyimak setiap perkataan yang keluar dari mulut Sehun. Tidak berlangsung lama, perempuan itu kembali menyemburkan tawa sinisnya. "Enak ya jadi lo. Lo yang cemburu, lo yang salah paham, tapi ngelampiasinya ke gue. Berhari-hari lo diemin gue yang bahkan nggak tau apa-apa. Terus marah-marah, dan sekarang minta maaf?" Krystal melipat tanganya di dada memandang tak percaya Sehun yang juga mendongkak memandangnya. Sebuah tawa hambar keluar dari mulut Krystal. "Basi tau nggak." Ucapnya dengan nada meninggi.

"Terus lo mau gue gimana? Disaat gue dengan jelas ngelihat lo pelukan sama cowok lain, ketawa sama cowok lain, dan pacaran sama cowok lain? Gue harus gimana?! Ikutan bahagia buat lo? Jangan gila, tal. Gue bukan cowok bodoh yang akan bahagia saat cewek yang dia sayangin punya cowok lain, gue juga punya hati." Sehun berteriak frustasi. Laki-laki itu bangkit dari posisi duduknya, memandang Krystal sebentar dan mengacak rambutnya asal.

Melihat reaksi Sehun membuat Krystal semakin melotot tak percaya. Perempuan itu tertawa miris mendengar perkataan Sehun yang terdengar seperti menyalahkanya barusan. "Apa lo doang yang punya hati disini? Apa lo doang yang bisa ngerasain sakit hati disini?" Krystal menatap Sehun tak percaya, nada bicaranya berubah pelan. Wajahnya menghangat, serta matanya berubah merah seperti menahan tangisan. "Lo pernah nggak sih mikirin posisi gue, lo pernah nggak mikir gimana rasanya jadi gue yang di cuekin padahal gue sendiri nggak tahu salah gue dimana, di bentak dan di cap bar-bar bahkan saat jari gue nggak sejengkal gue pake buat nyakitin orang lain." Ucap Krystal akhirnya. Air mata yang susah payah ia tahan selama ini akhirnya keluar bersamaan dengan memori tentang kejadian tidak adil yang selama ini terjadi padanya terputar kembali.

Masa bodoh dengan gengsi, masa bodoh dengan menjadi lemah. Hatinya terlalu sakit untuk sekedar bersandiwara menjadi sosok tegar saat ini. Kali ini saja, biarkan dia meluapkan semua emosinya yang ia kubur selama ini.

Krystal membuang muka sebentar, mengusap kasar pipinya yang penuh dengan rembesan air mata. "Lo yang bikin asumsi sendiri, lo bikin kesimpulan tentang semuanya tanpa pernah nanya langsung ke gue. Lo egois tau nggak! Lo mikirin hati lo, tapi males buat peduli sama hati orang lain!" tukas Krystal lagi.

You Are My X !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang