Halaman Tiga Tujuh.
▪▪▪▪
Seperti dugaan, Krystal kini menjadi pusat perhatian di kantin. Terkena skandal dengan pria yang paling di inginkan di Taruna tentu saja membuatnya langsung menjadi objek yang pas untuk di gosipi. Lihat saja, beberapa siswi berbisik-bisik melihat kedatanganya, bahkan ada juga yang secara gamblang menatapnya tak suka. Krystal cukup memaklumi itu, siapa yang akan suka padanya jika orang yang terkena rumor pacaran denganya adalah seorang Mark. Laki-laki yang terkenal tampan dan pintar, namun sukar di dekati. Dulu, saat masih menganggumi Mark, Krystal juga sempat mempunyai pikiran seperti itu. Membenci siapapun perempuan yang akan menjadi kekasih Mark nanti. Namun itu dulu, berbeda dengan sekarang.
"Lo tunggu sini, gue pesen makanan dulu." Suruh Seulgi, yang di balas anggukan oleh Krystal yang bergerak menaruh bokong di kursi.
"Gue pesenin yang biasa aja." Jawab Krystal yang di balas anggukan mengerti oleh Seulgi.
Sesaat setelah kepergian Seulgi, Krystal menunduk mencoba menyibukan diri dengan mengutak atik ponselnya. Jujur saja Krystal sedikit merasa terintimidasi dengan tatapan orang-orang padanya saat ini. Ia bukan tipe yang suka di perhatikan seperti ini. Bodoh sekali, seharusnya ia ikut saja dengan Seulgi tadi.
"Nggak usah di gubris." Krystal menatap heran Mark yang tiba-tiba duduk di hadapanya. Laki-laki itu melempar senyum tidak seperti biasanya, dan itu berhasil untuk menarik perhatian semua orang yang ada di kantin. "Gimana rasanya di gosipin sama cogan kek gue?" Gurau Mark.
Tingkah Mark membuat Krystal semakin menganga tak percaya. Sejak kapan Mark menjadi narsis seperti ini. "Ini lo lagi coba bercanda sama gue?" tanya Krystal.
Pertanyaan Krystal membuat wajah senyum Mark pudar dan kembali ke mode dingin seperti biasanya. "Udah gue duga, gue nggak cocok becanda." Keluhnya dengan nada flat khasnya. Laki-laki itu memang tidak terbiasa untuk mengeluarkan kata candaan.
Tawa Krystal pecah, laki-laki di hadapanya ini terlihat dingin di luar namun sangat polos di dalam. Mark benar-benar berbanding terbalik dengan perkiraanya selama ini. Dulu Krystal bahkan tidak berani menatap mata Mark bahkan untuk sebentar, aura intimidasi laki-laki itu terlalu kuat membuat siapa saja tidak berani untuk sekedar bertukar pandang denganya. Namun kali ini beda, Mark terlihat lebih bersahabat, laki-laki ini memiliki sisi polos yang tersembunyi.
Krystal berani bertaruh, semua orang pasti semakin yakin bahwa mereka berdua memiliki hubungan spesial. Lihat saja tatapan heran mereka saat melihat Mark tersenyum, dan Krystal yang tidak terintimidasi sama sekali dengan keberadaan Mark.
"Eh ada abang Mark." Tawa Krystal berhenti saat mendengar suara cempreng milik Seulgi. Dilihat dari tingkahnya, pasti sahabatnya ini akan berulah lagi. "Lagi pedekatean aja, gue butuh menyingkir nggak nih?" celetuk Seulgi lagi, dengan tangan yang mencolek bahu Krystal genit.
Krystal memutar bola matanya malas. "Diem deh gi, udah buruan duduk." Tegur Krystal, menepuk kursi di sebalahnya.
Seulgi pun menurut saja karena tidak ingin di semprot Krystal. Setelah duduk, perempuan bermata sipit itu mengedarkan pandanganya, mencari sosok Kai yang mungkin saja ada di kantin. Kalau ada Kai kan, ia punya alasan untuk pindah daripada menjadi nyamuk.
Sebuah smirk jahil terbit di wajah Seulgi. "Tal, Sehun liatin lo." Bisiknya pada Krystal, saat menangkap basah aksi Sehun yang terang-terangan menatap Krystal.
Mendengar itu, Krystal langsung memutar matanya kearah Seulgi menunjuk. Dan benar saja, Sehun memang memandanginya saat ini, bahkan laki-laki itu tidak mengalihkan matanya saat pandangan mereka bertemu. Wajah Sehun terlihat lebih dingin dari biasanya, Krystal bahkan bisa merasakan aura intimidasi yang kuat bahkan hanya dengan menatap mata laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My X !
Teen FictionNote : Beberapa Chapter di Private!! WARNING!! Jangan ditiru/menjiplak karya ini. Terimakasih! Jakarta, 2015 " Dasar cowok sampah! Gue mau kita putus!!" Pekik Krystal Tepat di muka lawan bicaranya. Sehun, laki-laki itu tertawa remeh mendengar perkat...