Aku tidak percaya dengan semua ini. Matanya dapat kutatap dari dekat, mata nya menatapku dalam,kulihat bibir yang memikat itu tersenyum,senyum yang selalu membuatku terpesona.
Aku masih tidak percaya, Kedua tangannya menyentuh pinggangku, perlahan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ANN'S POV
Aku masih shock dengar ucapan Marc, kenapa dia tiba tiba datang dan langsung menawarkan persahabatan?
Aku sempat ge er, berharap dia datang karena merindukanku, karena akhirnya dia menyadari bahwa tanpa aku, hidupnya tidak berarti.
Hahhahaha, aku terlalu berangan jauh... Aku keseringan menonton film drama romantis yang lebay dan bikin baper.
Dia hanya datang karena ..... Aku nggak tahu kenapa? Dia meminta hubungan kami hanya sebatas sahabat. Apakah aku akan bersedia? Bodohkah aku jika melewatkan tawarannya?
" Bagaimana?" Suaranya membuka ruang sadarku. Aku menatapnya malu malu. Ah, ada apa denganku?
Aku nggak bersedia Marc, bagaimana aku yang mencintaimu, yang kau tolak cintanya, kemudian kau harap aku jadi sahabatmu..
Aku merasa diberi harapan terus, tapi palsu dan semu...
Aku nggak bisa...
"Maaf kalau aku tiba tiba datang dan menawarkan pertemanan ini..jika kamu berkeberatan, tidak apa apa...mana tahu perasaanmu terlalu dalam dan berat untuk menjalin hubungan biasa denganku..."dia terus berbicara namun aku nggak memerdulikan omongannya. Pikiranku Terfokus pada ucapan sebelumnya, Dia menonjok harga diriku. Siapa bilang aku menyimpan perasaan dalam padanya? Itu kan dulu!!!
" Aku bisa mengerti kalau memang begitu adanya...bahkan ka..."
" Tunggu dulu..wait!! siapa bilang aku berkeberatan...aku anteng anteng saja. Aku san..."
"Wait..." dia memotong pembicaraan. Dia langsung berdiri.
"Kok banyak asap disini? Apa kamu ada memasak sesuatu?"
Astaga...pastaku...
Aku langsung berlari ke dapur. Sudah banyak sekali asap menutupi dapur. Aku mematikan kompor gas dan marc membuka pintu dapur. Dia mengibas ngibas dengan jaketnya. Waduh aku jadi malu, apalagi ketika kami sama sama melihat ke teflon yang gosong beserta pasta yang menghitam. Ahhh...aku lalai sekali!!!
"Kamu kalau nggak bisa masak, yah jangan coba coba, kalau sempat kebakaran, gimana?"
Aduuuuh...aku nggak nyangka cerewet juga laki laki aspal ini.
" Iya tadi aku lupa..."
" Tuh lah kebanyakan makan micin!!"
What??? Astaga itu Marc Marquez yang ngomong apa anak jalanan sih?
Kesel!!!
" Masak aja lagi...aku menunggu di depan..."
"Nggak bisa,Marc..."
" why?"
" Bahan bahannya udah habis...yang tadi tu bahan terakhir yang ada di dapur...."
