Aku tidak percaya dengan semua ini. Matanya dapat kutatap dari dekat, mata nya menatapku dalam,kulihat bibir yang memikat itu tersenyum,senyum yang selalu membuatku terpesona.
Aku masih tidak percaya, Kedua tangannya menyentuh pinggangku, perlahan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ANN'S POV
Bahuku ditepuk halus, aku membuka mataku. Ach...aku ketiduran, kepalaku kusandarkan di sofa. Alhasil, tengkuk ku agak sakit dan kepalaku juga agak puyeng.
"Ann, bisa bantu aku...."
aku menatap Marc, dia sudah tidak berbaring lagi. Dia bersandar di sofa dalam posisi duduk.
"Apa Marc?" Aku mengucek ngucek mataku.
"Tolong panggilkan Martin... tadi ku telpon, tapi nggak dijawabnya..."
"Ok." jawabku sedikit berbisik.
Aku melangkah lesu keluar ruangan, aku menanyakan keberadaan Martin kepada beberapa kru yang ada di sana. Ada yang memberitahu aku kalau dia lagi menemui Alex. Aku harus mencari Alex yang setahuku ada di paddock Honda.
Tapi bagaimana aku bisa masuk ke dalam, karena nggak semua orang bisa diizinkan ke dalam.Aku telpon Alex saja.
" Halo..." suara alex menjawab callingku.
"Lex..ini aku Ann...aku lagi di depan paddock honda. Bisa kah kamu keluar?"
" Oh...bentar ya..."
Aku menunggu sekitar 10 menit, aku melihat Alex keluar dengan Martin. Alex menyapaku dengan gembira.
" Ann..." Dia menjabat tanganku. Setidaknya dia lebih sopan dari Martin.
"Apa kabar?"
"Baik...."
" Udah lama nggak bertemu. Aku nggak nyangka kamu ke sini..udah bertemu Marc?"
" Sudah Lex..aku juga sangat senang bertemu kamu." Aku tersenyum kepadanya.
Ponselku berdering, dari Marc.
" Ya Marc..."
"Kenapa lama sekali...Apa sudah bertemu Martin? "
Hmmm...aku menggerutu kesal mendengar suara Marc. Dia terkesan menyuruh ketimbang meminta tolong.
"Sudah. Bicara aja langsung dengan dia ya..."
Aku memberikan ponsel kepada Martin. Alex pamit mau masuk ke paddock nya dan aku berjalan sendiri menjauh dari Martin. Aku kesal dengan Marc. Ntahlah..apakah karena aku lagi pms atau apa, tapi aku kesal aja dengar ucapannya tadi..
" Kenapa lama sekali?"
Aku seperti pelayan yang lambat memberikan pesanan kepada tuannya. Kesel!
"Ann..." martin memberikan ponsel kepadaku. Aku menerima ponsel itu.
" Apa kamu mau ikut aku ke Paddock?" Ajak martin.
"Hmmm...." aku ragu, tapi tas ku tertinggal di ruangan tempat Marc beristirahat tadi.
"Paling tidak pamit sama Marc. Kami mau kembali ke balapan lagi. Marc mau ikut kualifikasi untuk menentukan posisinya besok."
