Aku tidak percaya dengan semua ini. Matanya dapat kutatap dari dekat, mata nya menatapku dalam,kulihat bibir yang memikat itu tersenyum,senyum yang selalu membuatku terpesona.
Aku masih tidak percaya, Kedua tangannya menyentuh pinggangku, perlahan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MARC'S POV
Aku memencet tombol lift dan membiarkan wanitaku memasuki kotak besi dahulu. Ketika pintu lift tertutup,aku langsung menggenggam tangannya dan mengecup punggung tangannya lembut. Maaf,hanya di saat sepi begini aku bisa menunjukkan kepadamu kalau aku menyayangimu.
Dikarenakan tempat yang kami tuju hanya berjarak satu lantai,maka aku hanya sebentar menggenggam tangannya, ketika pintu lift terbuka,sudah ada empat orang sedang menunggu di luar.
"Marc Marquez,hai!!" Sapa muda mudi kepadaku. Mata mereka berbinar.
"Hello--hello..." aku menyapa mereka dengan canggung,Ann menunduk saja sedari tadi.
"Boleh berfoto?" Salah satu gadis berambut pirang mendekatiku dan aku mengangguk,sementara mataku melirik Ann yang sudah berlalu. Nampaknya dia khawatir kalau hubungan kami diketahui publik,itu pradugaku. Setelah saying goodbye,aku berlari mengejar langkah Ann.
Aku mengantarnya tepat di depan kamarnya. Dia berhenti dan memandangku. Hhh,tatapan itu membuat aku gugup.
"Goodnight,Marc..."
Aku membelai rambutnya dan mencium keningnya. Hhh,padahal aku ingin sekali melumat bibir lembutnya tapi yah bagaimana aku harus bisa mengendalikan diri ketika aku berada di tempat umum.
"Good night, sayang." Aku menyunggingkan senyum padanya dan dia membalas senyumanku sambil tersipu malu. Membuat aku ingin terus mengecupnya dan memeluknya tanpa jeda,tapi tidak bisa,rutukku.
Aku melambaikan tangan dan berlalu membawa perasaan yang merindu. Selama berjalan di koridor,senyumku tidak berhenti mengembang dan rasanya sesak di dadaku hilang. Aku berjingkrak sendiri sambil mengepalkan tanganku ke udara dan berteriak "yes!!! Akhirnya cintaku berbalas!"
Aku yakin saja banyak wanita yang tidak akan menolak cintaku jika aku mendekati mereka, namun entah mengapa aku gamang ketika ingin menyatakan cintaku padanya. Ada kegelisahan dan kecemasan andai dia menolakku. Namun syukurlah usahaku berbuah hasil yang membahagiakan. Bagiku yang penting mencoba dulu,setelah itu terserah pada takdir Tuhan.
Aku membuka pintu dan mendapati Alex yang sedang krasak krukuk membongkar lemari dan laci kecil disebelahnya.
Aku berdeham dan dia sontak melihatku.
"Hey Marc..."
"Balik juga kau kemari,aku kira kau tersesat dan menghilang dikawini roh halus."
