Aku tidak percaya dengan semua ini. Matanya dapat kutatap dari dekat, mata nya menatapku dalam,kulihat bibir yang memikat itu tersenyum,senyum yang selalu membuatku terpesona.
Aku masih tidak percaya, Kedua tangannya menyentuh pinggangku, perlahan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MARC'S POV
Suasana hiruk pikuk dan dentingan gelas yang beradu serta bau asap rokok menyelimuti udara di ruangan pesta ini. Aku mengambil cocktail lebih dari satu gelas yang dibawa waitress dan memberi salah satunya kepada Miguel atau Martin.
Suasana masih hangat walaupun denting jam sudah menunjukkan pukul 23.00. Kalau kata Martin ini masih pagi, aku tertawa yah bukankah satu jam lagi kita akan menghadapi pagi hari?
Tadinya aku melihat Alex dan Alexa mengobrol di meja sebelah tapi sekarang mereka sudah menghilang. Entah kemana perginya.
"Marc, mau kuperkenalkan sama cewek? Cantik!!" Miguel mengacungkan dua jempolnya.
"Untuk kau sajalah. Aku lagi malas, bosan ma cewek."
"Kalau begitu yang cowok mau?"
Aku tergelak "mau, kau kan orangnya?"
"Njiir!!! Ih, nggak mau aku sama kau Marc,kau dilihat dari manapun nggak ada menariknya."
"Makasih,kau lagi berusaha menolak pesonaku,kan?"
"Ahahhahah...aku serius nih bro. Cewek tu maunya sama kau! Heran aku!"
"Lho kenapa heran? Wajar dong!"
Miguel mencekik leherku dan teman-teman lainnya tertawa.
"Kalian yang jomblo-jomblo lima langkah tertinggal dari aku." Martin mencibir.
"Weisss sombooong!" Ujarku sambil merangkul Miguel dan meneguk coctail sampai habis. Miguel mencibir dan dari kejauhan terlihat Andrea bersama Joseph mendekati kami "Dia nggak tahu aja siapa kita!"
"Iya nih. Sombong amat!" Tambah Miguel sambil menyalam Andrea dan Joseph. Aku juga melakukan hal yang sama.
"Mart, malam pertama ajak kita-kita dong," canda Joseph. Dia masih muda umurnya sekitar 22 an.
"Eh anak bau kencur belum boleh nonton film dewasa." Aku mencibirnya, dia langsung tergelak. Begitulah kira-kira suasana gelak tawa dan kerenyahan jika aku bertemu dengan geng ku.
Biasanya kami akan melanjutkan obrolan di basecamp tapi kali ini sepertinya aku mengurungkan rencana kami karena ada seseorang yang memerlukan bantuanku.
Ann?
"Halo..."
Kedengaran suara ribut di sana,aku rasa dia berada di luar ruangan.
"M-marc..."
Suaranya bergetar seperti orang yang menangis.
"Ada apa,Ann?"
"Jemput aku..."
"Kamu dimana?"
"Aku nggak tahu...." suara tangis itu semakin jelas terdengar, kenapa dengannya? Dia membuat aku khawatir.
