Aku tidak percaya dengan semua ini. Matanya dapat kutatap dari dekat, mata nya menatapku dalam,kulihat bibir yang memikat itu tersenyum,senyum yang selalu membuatku terpesona.
Aku masih tidak percaya, Kedua tangannya menyentuh pinggangku, perlahan...
I wonder for the true love Even i see it through your beauty eyes. You're confusing me. I dunno what to say But i am broken!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MARC'S POV
Dear Edward,
Aku tidak tahu bagaimana harus memulai menulis untaian yang membuatmu tertarik membacanya.
Kau tahu aku tidak bisa terlelap 24 jam hanya memikirkan bagaimana caranya merancang kalimat yang indah yang bisa bertahan disudut hatimu.
Aku belakangan ini merasakan perasaan yang sangat mengganggu rutinitasku. Aku malu menyampaikannya namun ketakutanku akan kehilangan sosokmu mendesakku menyatakan perasaan yang selama ini tersimpan rapi hanya karenamu.
Sesungguhnya aku jatuh hati padamu, maaf aku mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu. Sejak kita masih kecil, kau membuatku setia mempertahankan status singel hanya ingin menjerat hatimu. Aku hanya inginkan kamu.
Maafkan aku, apakah kamu juga akan membalas perasaanku? Aku akan menunggu...
Sepenuh cinta dari sepupu aneh mu,
ANN
Aku menahan getaran yang berkecamuk di dalam jiwaku,hatiku serasa retak dan kepingan-kepingannya layak puzzle yang berserakan di dasar hati, terbenam oleh kekecewaan yang mendalam.
Apa maksud dari semua ini, apa maksud dari isi bait perbait kalimat dari surat ini? Tanganku bergetar menahan kemarahan yang meradang, gemeretak gigiku mengeraskan rahang. Aku malu dan terhina di hadapan pria sialan ini yang tersenyum senang memperhatikanku.
Dalam diam aku berusaha tenang namun aku tidak yakin bisa mempertahankan emosi yang akan meledak mengeluarkan kemurkaan yang besar.
"Apa kau baik-baik saja bung? Setidaknya kau tahu bahwa aku juga dicintainya..."suaranya kedengaran tenang dan sarat sindiran yang memanaskan telingaku.
Aku terdiam menatap nanar pada surat ini dan mengepal kertas yang masih digenggamanku membuat dia terkesima.
"Hei..itu surat cinta untukku. Kau tidak berhak merusaknya!!"
"Kau jangan pernah mendekati Ann, dia kekasihku." Aku menatapnya tajam.
"Kau kira aku takut padamu,hah? Dan kau harus ingat, seharusnya kau yang yang sadar diri dan mundur karena kau akan mati kalau menyentuh bahkan mencium calon istriku."
