Moonsilvaheart93
February 17th 2018ANN'S POV
Aku terbangun dari tidurku ketika mendengar suara pintu kamar digedor gedor, aku juga mendengar suara memanggil namaku. Aku membuka pintu dan menemukan Sarah yang berdiri di depan pintuku.
"Kau baru bangun tidur ya? Apakah Bella udah pulang?"
"Hhh, entahlah...aku seharian di kamar!"
"Oohhh...."
Dia berjalan menuju ruang tamu. Kami tinggal di apartemen mewah yang disewa Bella. Ruangan ini lumayan besar dan memiliki tiga kamar inti.
Oh ya, bagaimana dengan hasil usaha Sarah? Apakah dia sudah mengatakan cinta pada Marc. Seketika nafasku rasanya sesak. Aku takut sekali kalau jawaban yang tidak aku inginkan akan keluar dari mulutnya, tapi aku penasaran.
Aku mengikuti langkahnya dan duduk di sampingnya.
"Kenapa matamu bengkak? Kamu menangis ya?" Tanya Sarah. Ahh, aku tidak bisa menyimpan kesedihan yang terlukis di mataku.
"Eh...aku nangis karena rindu mamaku.."
Aku berbohong.
"Ooo...eh, tadi Bella pergi jam berapa?"
"Aku juga nggak tahu."
"Ahhh, apakah menurutmu Marc akan menerima cintanya?"
"Aku juga nggak tahu. Ba-bagaimana dengan dirimu?"
Dia terpaku lalu berkata "Bisakah kau membuatku secangkir teh hangat? Aku haus."
Aku mengangguk. Aku bergegas ke dapur dan membuatkan teh untuk aku dan Sarah.
Dengan seksama aku melihat jendela yang membayangi posisiku berdiri, kaca itu membiarkan air menyentuh nya. Air-air yang bening turun dari langit mengalir di sepanjang jendela. Hujan,hhh,aku berharap cuaca di Indonesia hari ini cerah sesuai dengan prakiraan cuaca yang memprediksikan begitu, namun kenyataannya jauh dari prakiraanku.
Negara ini termasuk negara favoritku dan aku baru sekali ini menginjakkan kaki di sini lantaran aku ingin bertemu Marc. Aku ingin mengutarakan perasaanku padanya di tanah kelahiran nenekku. Walaupun aku ada darah Indonesia namun aku tidak pernah ke sini karena ibuku juga tidak pernah mengajakku liburan ke Indonesia. Dan ketika aku ada disini aku tidak menyangka kalau aku seperti merasa tinggal disini selama bertshun tahun. Aku suka suasananya dan orang orang yang aku jumpai sangat ramah dan menyenangkan.
Hujan semakin lebat dan itu menggerus hati dan perasaanku yang terluka. Rasanya tangisan tadi masih akan berlanjut dan tidak tahu kapan akan berhenti. Aku mungkin sudah gila, berkali kali aku merutuk diriku, kenapa aku bisa jatuh cinta pada pria asing itu? Dimana harga diriku ketika mengatakan perasaanku padanya? Dan dimana harus kusembunyikan malu dan luka ketika dia menolak cintaku? Sungguh malang sekali diriku.
Dari kejauhan aku mendengar suara Bella dan Sarah. Aku segera membawa dua gelas teh dan bergabung dengan mereka. Aku berharap keberuntungan masih berada di sekitarku, semoga.
"Eh, bagaimana hasilnya? Apakah cintamu diterima Marc?" Tanya Sarah dengan antusias.
"Eh, kamu sendiri gimana? Kamu dong duluan cerita. Kan kamu yang duluan bertemu dia. Bagaimana hasilnya?"
"Dia menolakku!"
What? Oooohhh, syukurlah.
"Ahhh, aku sudah mengiranya," ujar Bella. Dari wajahnya tidak ada menyimpan rasa simpati, aku juga merasakan ekspresiku begitu namun aku kasihan juga melihat mimik wajah Sarah. Seketika aku menawarkan teh hangat padanya dan dia meminumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN ANGEL (SEQUEL OF I MISS YOU) #MarcMarquezfanfiction #BJPW
FanfictionAku tidak percaya dengan semua ini. Matanya dapat kutatap dari dekat, mata nya menatapku dalam,kulihat bibir yang memikat itu tersenyum,senyum yang selalu membuatku terpesona. Aku masih tidak percaya, Kedua tangannya menyentuh pinggangku, perlahan...