Aku tidak percaya dengan semua ini. Matanya dapat kutatap dari dekat, mata nya menatapku dalam,kulihat bibir yang memikat itu tersenyum,senyum yang selalu membuatku terpesona.
Aku masih tidak percaya, Kedua tangannya menyentuh pinggangku, perlahan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear Darling, Love is something real Don't hide it Even if that love ain't for me
MARC'S POV
Aku menyusul langkah kaki Ann berjalan tergesa mengejar Mom yang mendekati ayahnya tersirat kebingungan di wajahnya,namun raut redup itu berubah menjadi bersinar ketika melihat keluarganya menemuinya. Aku sengaja tidak menyapa Ayah Ann, aku tidak ingin memperburuk keadaan. Sebisa mungkin menghindarinya mengurangi konflik antara kami.
Pandanganku beralih ke Edward yang sibuk menelpon, dia berjalan mondar mandir di hadapan motornya. Aku mendekati motor gede itu dan mengamatinya.
"Hey apa yang kau lakukan?" Edward sedikit berteriak ketika aku menyentuh motornya. Dia menjaga motornya menahanku untuk tidak sedikitpun menyentuh benda kesayangannya.
"Coba aku cek dulu." Aku berjongkok memeriksa ke seluruh badan motor dengan seksama.
"Heh? Kau hanya pembalap, apa yang kau tahu tentang memperbaiki motor yang mogok,hah? Dasar songong!"
Aku menatapnya kesal,kalau tidak ada Ann mungkin sudah aku hajar pria sialan ini.
"Bisakah kau membiarkan aku mengeceknya. Simpan saja omongan bullshit mu itu."
Dia terdiam dan bersidekap seraya memperhatikanku. Akan kutunjukkan siapa aku.
Hhh..masalahnya sepele hanya pada karburatornya. Aliran bensinnya tersumbat. Aku membuka karbu dan membersihkan spuyernya.
Setelah itu aku mencoba menstarter motor dan hidup kembali. Suara bising motor gedenya menggetarkan tempat ini.
Ann berjalan mendekati dan meraih tanganku lalu membersihkannya dengan tisu basah sembari menatapku dengan penuh makna membuatku salah tingkah apalagi semua mata memandang ke arah kami.
"Aku naik mobil saja. Badanku letih." Ayah membuka percakapan, melewati aku dan Ann tanpa memandangku. Dia masuk ke dalam mobil.
"Aku yang menyetir mobil." Edward langsung berlari memasuki mobil dengan wajah memerah bisa jadi karena dua alasan pertama mungkin saja dia malu karena meremehkan skillku. kedua bisa jadi dia cemburu karena Ann bersikap romantis padaku, bukankah seharusnya dia paham kalau aku dan Ann memiliki perasaan yang kuat satu sama lain. Sebaiknya dia segera mundur.
Anyway, apakah motor ini dibiarkan mematung disini tanpa dikendarai oleh pemiliknya? Ya sudah, aku akan menaikinya, lagipula aku lebih suka mengendarai motor dibanding menyetir mobil.
