Aku tidak percaya dengan semua ini. Matanya dapat kutatap dari dekat, mata nya menatapku dalam,kulihat bibir yang memikat itu tersenyum,senyum yang selalu membuatku terpesona.
Aku masih tidak percaya, Kedua tangannya menyentuh pinggangku, perlahan...
She is my bestfriend, but sometimes i feel she is different.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MARC'S POV
Aku menelpon Ann berkali kali ketika kami sudah berada di dalam mobil. Dia tidak ada menjawab telepon dariku. Alex dan Martin yang mengetahui Ann menelponku menyarankan agar aku menelponnya lagi. Aku merasa mereka sama khawatirnya denganku.
"Marc!" Suara Ann terdengar parau di sana.
"Lagi dimana?" Aku mencoba menahan kekhawatiranku.
"Di kantor."
"Tengah malam begini?"
"Bisa jemput aku?"
"Tunggu 30 menit lagi ya. Bisa?"
"Iya. Makasih,bro."
Aku menghela nafas, ada apa dengannya?
"Gimana, Marc? Dimana dia?" Alex berbicara sambil fokus menyetir.
Aku yang duduk di sampingnya menatap lurus ke jalanan yang penuh dengan lampu kendaraan di depan.
"Kantor. Aneh juga kenapa tengah malam dia masih di kantor?" Aku seperti berbicara sendiri.
"Lembur kali," jawab Alex.
"Mungkin juga. Pulang dulu kita ke hotel baru aku pinjam mobil mu ya, Mart!"
Aku menoleh ke belakang dan melihat Martin mengangguk namun wajahnya tampak tidak biasa. Agak seram.
Ada apa dengannya?
Notifikasi whatssapp berbunyi. Aku membuka kunci layar, ada chat dari Martin?
Martin. Tak enak didengar Alex. Aku mau bicara soal ini dengan kau saja,man.
Me. Oke.
Martin. Pacaran kalian?
Me. Tidak
"Kau chat dengan siapa,Marc? Asik banget sampai tidak pedulikan perkataanku. Sini lihat!" Suara Alex mengejutkanku dan mungkin saja mengejutkan Martin juga.
