Aku tidak percaya dengan semua ini. Matanya dapat kutatap dari dekat, mata nya menatapku dalam,kulihat bibir yang memikat itu tersenyum,senyum yang selalu membuatku terpesona.
Aku masih tidak percaya, Kedua tangannya menyentuh pinggangku, perlahan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_______
Aku memikirkanmu setiap saat, Apa artinya kau mulai berarti bagiku saat ini? -Marc- _______
MARC'S POV
Malam ini aku duduk di balkon samping kamarku, menyandarkan kedua kakiku pada meja yang ukurannya kecil dan terbuat dari rotan.
Aku melamun menikmati malam yang muram dan berbaur dengan tajamnya tusukan udara malam dikarenakan mataku tidak bisa terpejam. Berangsur-angsur Juan datang bersama Pablo. Pablo membawa gitar kesayangannya, dia pernah berkata dia akan memainkan gitarnya jika dia tidak dapat terlelap dan dia bisa begadang semalaman penuh hanya berdua dengan benda kesayangannya itu.
"Hey,ngapain kau di sini Marc? Besok kau balapan,Man."
"Iya...aku lagi mencari strategi untuk menang."Aku mengelabui mereka. Sungguh bukan balapan yang menjadi permasalahan sehingga aku tidak dapat terlelap, wanita itu biang keladinya. Terkadang aku kasihan bercampur muak padanya. Dia mempermainkan perasaanku jadi apa salahnya jika aku juga bermain-main dengannya.
Alex dengan pakaian santainya ikut bergabung bersama kami, belakangan ini aku sering melihat Alex bersama Ann, aku ingin tahu apa yang mereka bicarakan,adakah mengenai diriku? Akan tetapi egoku menahan untuk mempertanyakan hal itu.
"Hai Marc..." Alex menyapaku sambil membawakan redbull dan membagikannya pada kami.
"Kok kita bisa bergabung disini?" Tanya Juan dengan pandangan tidak percaya. Memang tidak ada yang merencanakan pertemuan ini.
"Aku juga bingung, tadinya aku mau menyanyi sambil main gitar sendirian, eh nggak tahunya Marc sudah duluan di sini, melamun lagi." Pablo memetik gitarnya,dia berbicara tanpa memandangku.
"Melamun pacar atau Motogp?" Juan menggodaku.
"Mana ada pacarku." Aku tertawa lirih dan meneguk redbull.
"Dia tidak ada pacar tapi ada seseorang yang dipikirkannya." Alex mengerlingkan matanya, sontak aku mendelik Alex.
"Ooo,kasih tak sampai?" Tanya Pablo
"Bukan. Gengsi mengungkapkan rasanya." Alex mengedipkan matanya pada Pablo.
"Ck," aku menatap Alex sinis. "Sok tahu!"
"Ooo,aku ada lagu yang cocok tuh..bentar ya..."
"Iya,mainkan dikunci Z!" Ucap Alex sekenanya, kami semua tertbahak-bahak.
