Aku tidak percaya dengan semua ini. Matanya dapat kutatap dari dekat, mata nya menatapku dalam,kulihat bibir yang memikat itu tersenyum,senyum yang selalu membuatku terpesona.
Aku masih tidak percaya, Kedua tangannya menyentuh pinggangku, perlahan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MARC'S POV
Langkahku sedikit terseret ketika melihat dua wanita yang dekat denganku duduk santai berdua. Satu sahabatku dan satunya lagi wanita yang kucintai sedang menikmati suasana malam dengan akrab. Ya,Aku senang melihat keakraban mereka hanya saja suasana hatiku dan Ann benar-benar sangat memburuk belakangan ini yang membuatku canggung untuk bergabung,tapi sudah terlanjur,mereka sudah melihat kedatanganku. Aku memerhatikan gerak gerik Ann yang sedikit kaku ketika aku sudah berdiri di meja,kita sama-sama kaku ya mungkin karena hubungan kita lagi tidak baik saja belakangan ini.
"Hai, Alexa. Sudah lama menunggu?"
"Baru saja,Marc. "
"Maaf ya,aku ada urusan sedikit tadi."
"Tidak apa-apa.Aku tidak kesepian kok. Sahabatmu menemaniku."
Rasanya kepalaku susah sekali beralih menatap wajah Ann. Entahlah,egoku bermain di sini. Aku ingin dia tahu kalau aku masih kesal dengan sikapnya.
"Alexa,aku pergi dulu ya. Ada keperluan mendadak. Bye!"
Ann bergerak secara mendadak dan dia hampir saja menabrak pundakku. Langkahnya cepat sekali tanpa menatapku. Pandangannya tertunduk. Lagi-lagi aku mendapatkan tingkah Ann yang berbeda. Yang sama sekali tidak aku mengerti. Ah biar sajalah.
Aku duduk berhadapan dengan Alexa. Aku merindukannya.
"Apa kau akan melakukan pemotretan lagi?"
"Setelah liburan ini rencananya,Marc."
Yes! Berarti aku bisa menghabiskan waktuku bersamamu.
"Kenapa Marc?"
Apa aku bisa mengatakan perasaanku padanya sekarang? Apa ini saatnya?
"Hmm..."
Aku menatapnya kikuk.
"Ya?" Dia mengernyitkan dahinya.
Aku tersenyum,menelan saliva. Jantungku berdegup kencang.
"A-apa kau tidak tidur?"
Ahhh pertanyaan yang meleset dari skenario. Hell!!
Dia tergelak dan mengibas rambut indahnya. "Ini masih jam 10. Tapi sebenarnya aku sudah mengantuk."
"Apa kau tidak ingin menghabiskan waktu? Kita bisa jalan-jalan ke bar, swimming pool, dan lain-lain?"
"Hmmm...ingin sih. Tapi besok aja ya...aku agak letih."
"O-okay..."
"Kamarmu no.21 kan?"
"Ya!"
"Kamarku no.22"
"Yah nanti aku akan masuk ketika kau sudah tidur."
