Aku tidak percaya dengan semua ini. Matanya dapat kutatap dari dekat, mata nya menatapku dalam,kulihat bibir yang memikat itu tersenyum,senyum yang selalu membuatku terpesona.
Aku masih tidak percaya, Kedua tangannya menyentuh pinggangku, perlahan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
____________________________________
The boring days go on without compromise N i still stay here, wonder why and don't know the feeling is like if you weren't here. ___________________________
ANN'S POV
Aku menyeruput Latte hangat di senja yang mulai berangsur membenamkan wajahnya di ujung langit.
Sendirian duduk termenung memikirkan kekasihku yang berada jauh di Valencia. Di sana akan ada perayaan Motogp award. Amat disayangkan, aku tidak berada di Valencia ketika dia sedang berada di sana, dan hanya menyisakan beberapa jam lagi dia akan menghadiri acara Motogp awards. Ini benar-benar hari yang buruk karena disaat yang bersamaan aku harus melakukan beberapa proyek kerjaan yang diemban Mrs. Esperanza kepadaku di kota Paris.
Bip. Notifikasi whatsapp-ku berbunyi.
MI AMOR Aku mencintaimu.
Aku tersenyum membaca pesan singkatnya dengan rona memerah di area pipi. Aku tersipu dengan kata-kata romantis itu.
ME. Aku juga mencintaimu, Marc.
Hanya itu obrolan kami di aplikasi whatsapp semenjak aku dan dia berselisih di Jepang dua bulan yang lalu. Hhh, sebaiknya aku melupakan memori yang memalukan itu. Bagaimana bisa aku begitu dipermalukan oleh tingkahku sendiri karena melanggar janjiku, mabuk itu adalah kesalahan besar yang kuperbuat, saat antara sadar dan tidak sadar membuatku susah mengingat apa yang terjadi antara aku dan Marc ketika berada dalam satu kamar hotel.
Semenjak kejadian memalukan itu,Marc berubah dengan memberikan perhatian yang berbeda padaku. Aku tidak mengingat kapan kami berbaikan. Setelah nyeri di kepalaku hilang, aku mendapati tubuhku terbaring di kasur tanpa ada seorangpun di sampingku. Aku mencoba mengingat semua tapi nihil. Aku mengetahui Marc bersamaku semalaman dari baju dan celana miliknya yang melekat ditubuhku. Kalau aku memakai semua pakaiannya, lalu dia memakai apa? Aku sungguh menyesal meminum minuman terkutuk itu karena memoriku seketika lenyap, sumpah aku tidak mengingat apapun. Aku tidak akan meminumnya lagi. Tidak akan!
Aku menghela nafas. Perasaan rindu menggerayangi hati dan pikiranku terhadap sosok lelaki yang menyentuh tiap anganku. Akan tetapi aku tidak bisa berbuat banyak, menyedihkan.
Gundah gulana semakin menyiksa ketika setiap 3 atau 6 kali dalam sehari Marc mengirim pesan padaku, pesannya yang hanya mengenai perasaan cintanya padaku. Jarang sekali dia berbasa basi menanyakan keadaan atau apa yang kulakukan.
Aku melangkah santai menuju hotel, hari ini acara seminar hanya berlangsung hingga siang hari jadi aku bisa istirahat sambil menonton streaming Motogp award di channel Motogp.
