30- THE CHAMPION'S TEARS

116 11 8
                                    

Moonsilvaheart93
DEC 6th 2018

Moonsilvaheart93DEC 6th 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ANN'S POV

Tiba saat yang aku tunggu, aku menghirup udara sejuk di Ricardo Tormo, dan mengambil posisi seat yang pastinya mumpuni untuk bisa melihat pertandingan dengan jelas. Aku mengambil gambar pada tiap sudut sirkuit ini bahkan garasi Ducati, menunggu dirimu keluar dan melaju di arena aspal. Semenjak kami berselisih, aku tidak pernah mencoba menghubunginya lagi. Selain rasa tersinggung, aku juga tidak mau mengganggunya.

Supporter semakin banyak berkumpul bersiap menonton perang balapan di arena aspal. Semakin lama semakin banyak supporter memakai kaos merah dg slogan semut dan angka 93. Oh,Marc kau tahu kau sangat berdampak di olahraga ini. Lihat semangat membara di mata mereka yang mendukungmu. Kau tahu mereka semua menyayangimu, andai kau melamar mereka aku yakin tidak akan ada yang menolak. Mereka tersenyum kepadaku yang sama sekali tidak memakai kostum seperti mereka. Aku hanya memakai shirt casual biasa,hanya memakai topi bertuliskan angka 93. Aku duduk diantara mereka. Aku tahu aku bisa saja menemuimu di paddock,tapi aku ragu. Aku takut kalau nantinya kita berselisih dan yang jelas aku takut reaksi mu setelah terakhir kali kita komunikasi. Aku rasa belakangan ini aku takut sekali padamu.

Aku melihat mu membawa Desmosedici ketika warm up. Dan setelah satu putaran akhirnya perang di mulai,Good luck,Marc. Doaku selalu bersamamu.

Perlahan gerimis menyentuh aspal,ini tentunya bukan pertanda baik, rasa cemas dan was was menghantui hatiku ketika hujan mulai turun. Dan benar saja dugaanku, kau terjatuh di putaran ke 14, sontak semua fans mu menjerit,berdiri dan menyebut namamu,bahkan ada yang menangis. Ini menyakiti perasaan setiap fansmu, sesungguhnya bukan ini yang diharapkan di akhir musim ini. Fans mu menangis berurai air mata.

Apa aku yang mencintaimu ini tidak menangis? Pasti Marc,aku juga tidak bisa menyembunyikan kegetiran hatiku,aku mengusap mataku ketika setiap tetesan  mendesak keluar. Aku tidak konsentrasi dengan fans mu yang menangis histeris dan berpelukan. Tatapanku fokus pada dirimu, aku melihatmu terjatuh karena lintasan memang licin namun setahuku Ducati sangat bisa bertahan malah akan semakin bagus performa ketika hujan,lalu kenapa kamu terjatuh? Apa aku tidak menerima kekalahanmu,Marc? Bukan, bukan itu. Aku tidak sanggup melihat kekalahan dimatamu, ketika kamu jatuh itu artinya kamu akan menyerahkan gelar runner up mu pada Lorenzo. Dan aku tahu itu sangat berat, melepaskan tahtamu bahkan harapan untuk mengecap satu tangga dibawahnya kandas.

Aku menggigit jariku, bibirku gemetar menahan tangis. Akankah kamu kuat,Marc?

Aku melihat mu berjalan lunglai meninggalkan arena,mataku mengantar sampai bayangmu menghilang. Aku tidak bisa keluar dari sini karena keramaian fans mu yang tidak ada  beranjak. Mereka menunggu,walaupun aku tidak tahu apa yang mereka tunggu.

Selang beberapa menit kami semua terhenyak ketika melihat Lorenzo yang diposisi pertama tergelincir, dan kau tahu Marc? Itu keberuntunganmu! Semua fans mu berteriak bahagia sambil melambaikan bendera kebanggaanmu. Aku masih duduk menunggu perjuangan rider lain menerjang garis finish. Yah untuk ke berapa kalinya Ricardo Tormo ditundukkan Dovisiozo.

BROKEN ANGEL (SEQUEL OF I MISS YOU) #MarcMarquezfanfiction #BJPWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang